Bahaya Pasien Corona Tertular DBD, Kadinkes Makassar: Kalau Digigit Nyamuk
MAKASSAR, GOSULSEL.COM — Perubahan iklim menjadi salah satu penyebab terjadinya kasus Demam Berdarah Dengue (DBD). Di masa pandemi ini belum ada data lebih lanjut apakah virus Corona atau Covid-19 dapat mempermudah terinfeksi DBD atau sebaliknya.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mencatat terdapat kurang lebih 68 ribu kasus DBD yang tersebar di seluruh kabupaten atau kota di Indonesia. Kasus ini berlangsung selama masa pandemi Corona.
Hal tersebut diungkapkan oleh Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik Kementerian Kesehatan RI, dr. Siti Nadia Tarmizi. Ini saat ia menggelar konferensi pers yang disiarkan langsung kanal YouTube BNPB pada Senin (22/6/2020).
Di Kota Makassar, belum ada data ril dari pemerintah terkait berapa jumlah masyarakat yang terinfeksi. Dikarenakan akibat penularan dari nyamuk aedes aegypti betina dan aedes albopictus itu.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Makassar, Naisyah Tun Azikin hingga saat ini belum membeberkan jumlah kasus DBD selama pandemi ini. Alasannya, seluruh data persoalan DBD berada di kantor dan dia tidak ingin prediksi jumlah kasus DBD yang terjadi.
“Tidak ada datanya sama saya, tetapi ada dikantor, dan saya tidak mau prediksi berapa jumlahnya,” kata Naisyah, Selasa (23/6/2020).
Akan tetapi, Naisyah menjelaskan di perubahan iklim dan di masa pandemi seperti saat ini, orang bisa saja tertular. Serta terjangkit kedua virus tersebut.
“Orang positif Covid-19 bisa saja juga terjangkit demam berdarah, apalagi kalau digigit nyamuk,” jelas Naisyah.
Jika terjadi komplikasi kedua virus tersebut, Dinkes Kota Makassar beserta seluruh perangkat kesehatan, dikatakan Naisyah siap menangani pasien itu. “Yang pastinya kita siap tangani dua duanya, karena kalau Covid-19 nya tertangani otomatis DBD nya juga tertangani, apalagi kalau DBD kan cuma butuh cairan, otomatis itu,” pungkasnya.(*)