Yuni Shara

Yuni Shara Merasa Lebih Safety Gunakan Kalung Eucalyptus

Sabtu, 18 Juli 2020 | 13:26 Wita - Editor: Andi Nita Purnama -

JAKARTA, GOSULSEL.COM — Penyanyi Yuni Shara memberi pujian inovasi aromaterapi eucalyptus karya Litbang Kementan. Menurut Yuni Shara adanya kalung ini membuat dirinya merasa terlindungi, karena berpotensi membunuh virus.

“Sekarang saya sangat mengurangi aktivitas di luar rumah, namun kan kadang ada hal yang tidak dapat dikerjakan dari rumah, sehingga harus keluar. Jadi dengan adanya inovasi kalung eucalyptus ini saya jadi merasa lebih safety,” ujar Yuni Shara di Jakarta, Jumat (17/7/2020).

pt-vale-indonesia

Yuni juga menambahkan bahwa aromaterapi inovasi Kementan memiliki aroma mirip minyak kayu putih, seperti yang biasa dihirup di masa kecil. Namun dirinya yakin eucalyptus ini telah mendapatkan inovasi tambahan, sehingga khasiatnya lebih besar.

Ia mengakui sangat khawatir dengan kondisi pandemic Covid-19, hingga harus menggunakan produk antivirus dari luar negeri. Kini inovasi kalung eucalyptus, meyakinkan bagi dirinya untuk beralih dari produk tersebut.

“Sebelumnya saya pakai produk dari luar, namun yang saya pakai saat ini produk Indonesia, dari petani Indonesia, yang tumbuh di Indonesia dan saya sangat bangga memakai produk ini. Inovasi ini perlu dilanjutkan lagi,” ucap Yuni.

Di kesempatan sebelumnya, Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Daeng M Faqih menyampaikan dukungannya terhadap penelitian dan pengembangan tanaman Eucalyptus yang telah dilakukan oleh para Kementan.

“Kawan-kawan peneliti dari Kementerian Pertanian sudah melakukan penelitian awal, dan hasilnya menunjukan baik. Kalau mau dipakai untuk pengobatan untuk manusia dari hasil penelitiannya harus dilanjutkan. Ini yang dikerjasamakan, kita akan support,” demikian ungkap Daeng.

Daeng juga menambahkan bahwa IDI dan Kementan saat ini sudah menjalin kerjasama, yang harapannya akan menciptakan suatu terobosan, yang memberikan harapan, dan dorongan terhadap Indonesia dalam memerangi wabah virus.

“Dunia kesehatan sebenarnya banyak menggunakan bahan dari Indonesia. Namun sampai sekarang memang belum dibudidayakan untuk dilakukan riset. Untuk itu kami siap menggali potensi bangsa supaya betul-betul dimanfaatkan di dalam industri kesehatan, maupun dalam pelayanan kesehatan,” katanya.

Menurut Daeng, ada dua hal penting yang ingin dilakukan. Pertama berkomitmen untuk mendorong semua inovasi yang berbasis riset anak bangsa dan harus didorong dan diteliti dengan baik. Kedua supaya memberikan manfaat hasil riset kepada bangsa dan memanfaatkan sebesar-besarnya tantangan dan peluang yang sedang dihadapi di masa pandemi.(*)


BACA JUGA