Hari Anak Nasional, Kadis PPPA Gowa: Jangan Paksakan Kehendak dalam Mendidik Anak
GOWA, GOSULSEL.COM — Tanggal 23 Juli diperingati dengan Hari Anak Nasional. Meski di tengah pandemi ini, perayaan hari anak akan tetap dilaksanakan di Gowa pada Agustus nanti dengan mengambil tema “Gembira Bersama di Rumah”.
Kepala Dinas Perlindungan Perempuan dan Perlindungan Anak Gowa, Kawaidah Alham mengatakan di tengah pandemi ini perhatian kepada kepada seharusnya lebih banyak baik pemerintah maupun orang tua sendiri.
Sebab katanya, Kepedulian terhadap anak harus tetap berjalan meski saat ini pemerintah masih sedang menerapkan belajar dari rumah.
“Bagi saya pemerintah sudah sangat peduli terhadap anak, dengan membuat beberapa kebijakan yang berpihak kepada anak,” jelas Ida, sapaan akrabnya, Kamis (23/7/2020).
Saat ini, kata dia, khususnya dalam mendidik anak, baik tenaga pengajar maupun orang tua sudah seharusnya menanggalkan cara-cara pemaksaan kehendak terhadap anak itu sendiri.
“Kalau mendidik anak yang penting harus kita ketahui apa sebenarnya yang dibutuhkan oleh anak itu sendiri, jadi jangan kita memaksakan kehendak kita atau kita membuat peraturan yang tidak cocok bagi anak,” bebernya.
Cara yang mengharuskan anak untuk mengikuti kehendak guru dan orang tua menurut dia cara mendidik yang sudah tidak sesuai dengan keadaan sekarang.
“Bila ini dipaksakan, maka tidak mengherankan bila banyak anak yang kita temukan memberontak atau anak yang membangkang sehingga anak tersebut dikategorikan sebagai anak nakal, anak bodoh dan sebagainya, padahal cara mendidik kitalah sebenarnya yang membuat mereka seperti itu,” tambahnya.
Untuknya itu, peran orang tua di saat pandemi seperti ini sebaiknya memposisikan diri sebagai orang harus siap sebagai tempat curhat anak, sebagai teman anak, seingga mereka anak merasa nyaman berada di rumah.
“Makanya orang tua saat ini memang dituntut memberikan kenyamanan bagi anak, makanya tema hari anak tahun ini adalah Gembira Bersama di Rumah, sebab sekarang waktu mereka bersama anak lebih banyak di tengah situasi seperti ini,” sambungnya.
Makanya di tengah momentum hari anak ini, perempuan 54 tahun itu berharap agar anak- anak khusunya di Kabupaten Gowa untuk tetap menjaga kesehatan dan menghindari sikap saling bully satu sama lain.
“Selain itu, tentu kita juga berharap agar anak kita sebisa mungkin terhindar dari pernikahan di usia anak karena pelaminan bukan tempat bermain anak,” harapnya.
Ia juga berharap agar masyarakat untuk
bersatu menjaga anak-anak di sekitarnya, agar terhindar dari kekerasan dan perlakuan buruk terhadap anak-anak. “Sebab semua anak adalah anak kita,” tutupnya.(*)