Banjir bandang di Masamba, Luwu Utara

Laporan Terkini Banjir Bandang Lutra, 14.483 Orang Masih Mengungsi

Sabtu, 25 Juli 2020 | 10:06 Wita - Editor: Andi Nita Purnama - Reporter: Agung Eka - Gosulsel.com

LUWU UTARA, GOSULSEL.COM — Luwu Utara (Lutra) masih berduka atas kejadian Banjir Bandang yang terjadi di Masamba pada 13 Juli lalu. Hingga hari ini tercatat 38 orang meninggal dunia.

Sementara itu, ada 9 orang yang masih dalam pencarian. Kemudian 106 orang telah dirawat lantaran mengalami luka-luka. 

pt-vale-indonesia

Adapun data ini dihimpun oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulawesi Selatan (Sulsel) pukul 22.00 WITA, per 24 Juli 2020. Bahkan, laporan tersebut telah beredar di beberapa grup WhatsApp.

Dari laporan tersebut, juga dijelaskan bahwa sebanyak 14.483 orang yang telah mengungsi di tiga kecamatan. Diantaranya, Sabbang, Baebunta, dan Masamba. Namun, ada juga pengungsi yang berlokasi di Baebunta Selatan, Malengke, dan Malengke Barat. Namun saat ini masih dalam tahap pendataan.

Sedangkan kerugian materi akibat bencana ini, diantaranya 10 sekolah, 2.827 rumah terdampak, 15 unit rumah ibadah, 5 fasilitas kesehatan, 8 kantor pemerintahan. Kemudian jalan yang terdampak sepanjang 12.8 KM, 9 unit jembatan, dan 2 unit fasilitas umum.

Kemudian 60 meter pipa air bersih terdampak, 2 bendungan irigasi, 1 pasar tradisional, 82 unit mikro usaha, 219 hektar lahan pertanian, 241 hektar lahan persawahan, dan bahkan 1 peralatan dapur umum milik BPBD terbawa hanyut ke Sungai Masamba. 

Laporan ini dibenarkan oleh Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Sulsel, Endro Yudo Waryono. Ia menyebut laporan tersebut memang diteruskan ke berbagai pihak untuk mengetahui informasi terkini dari Lutra.

“Benar,” singkatnya saat dihubungi, Rabu (22/7/2020).

Berikut laporan lainnya terkait bencana banjir bandang di Lutra:

Upaya :

• TRC BPBD dan pemerintah kecamatan  masih melakukan  Asessment data pengungsi untuk setiap Kecamatan yang terdampak
• Berbagai institusi dan relawan membantu dan mendampingi Korban bencana dalam penyediaan kebutuhan pangan dan pemulihan kesehatan /taruma pasca bencana 
• Pencarian, Evakuasi dan pendataan korban Jiwa dilakukan oleh TNI, Polri, Basarnas,  TRC PB BPBD, Tagana dan Gabungan Relawan lainnya
• Alat berat beroprasi untuk membuka akses jalur – jalur jalan yang tertutup   material pasir, tanah, potongan batang dan ranting  pohon yang berserakan menutupi jalan.
• BPBD mendistribusikan bantuan logistik dan pembagian pakaian layak  untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang terkena banjir melalui kecamatan
• Melakukan koordinasi  di enam Posko Taktis (Posko Radda, Posko Masamba, Posko Bone, Posko Bone Tua, Posko di Depan Kantor Bupati) dalam upaya pemenuhan kebutuhan pengungsi
• Assessment kerusakan infrasruktur bangunan pemerintahan, fasilitas umum, dan fasilitas sosial.

Kebutuhan mendesak:

Kebutuhan yang mendesak untuk para pengungsi di tempat tempat pengusian adalah 

1. Tenda pengungsi dan tenda keluarga soalnya ada 69 titik pengungsi yang masih menggunakan terpal seadanya
2. Beras 
3. Selimut dan sarung
4. Pakaian dalam wanita dan laki laki
5. Popok anak anak
6. Pembalut wanita
7. Pempers untuk lansia
8. Susu untuk bayi dan balita
9. Makanan untuk balita
10. Perlengkapan mandi
11. Perlengkapan mandi untuk bayi
12. Handuk untuk mandi
13. Makanan siap saji
14. Perlengkapan dapur 
15. Perlengkapan mainan balita dan anak anak
16. Supplement

Sedangkan untuk kebutuhan recovery yaitu

1. Mesin chainsaw besar dan kecil
2. Sanitasi portable
3. Genset
4. Lampu portable
5. Mobil waterpark
6. Alat pengisap air
7. Alat pencernih air untuk kebutuhan air bersih dan layak minum
8. Perahu karet 
9. Perahu lipat
10. Mobil serbaguna
11. Handy talky

Kendala :

• Keterbatasan alat berat (eksavator dan truk pengangkut material) untuk membuka akses jalur yang tertimbun material lumpur.
• Keterbatasan kendaraan oprasional  dalam mendistribusikan logistik dan relawan dilokasi
• Sebaran pengungsi yang cukup banyak dan berpindah menyulitkan pendataan kepada para penyintas.
• Rusaknya saluran pipa PDAM dan mengakibatkan kesulitan air bersih
• Kurangnya unit dapur umum.
• Masih terdapat beberapa titik pengungsi yang kurang mendapatkan bantuan logistic dikarenakan akses jalan yang masih sulit dilalui sehingga akses hanya dapat dilalaui oleh kendaraan roda dua 

Kondisi Mutakhir:

• Pengimputan data Lapangan sementara di laksanakan oleh Tim Kominfo
• Sebaran pos dapur umum tersebar di 6 Titik
• Tenda Penampungan yang  telah didirikan sebanyak 40 unit (Lokasi Tempat   pengungsian di Dusun Lawadi Desa Radda, Dusun Panampu Desa Radda, dan Dusun Pemba Desa Meli Kec. Baebunta Kab. Luwu Utara)
• Melakukan pembersihan di  Kota Masamba dan sekitarnya
• Penambahan Gudang Logistik di halaman Posko utama dengan menggunakan tenda BNPB.
• Dibantu relawan Komunitas Motor Trail, BPBD mendistribusikan logistik ke wilayah yang sulit  dijangkau oleh Roda Empat
• Persediaan Air mineral untuk saat ini sangat cukup untuk beberapa hari kedepan
• Stok Sembako yang tersedia posko untuk hanya dibagikan ke Kecamatan atau  kelurahan guna di distribusikan ke pengungsian di wilayahnya masing-masing.(*)


BACA JUGA