Sapi Simental dengan berat 900 kg yang dijual di Jalan Tun Abdul Razak, Kabupaten Gowa

Pedagang Hewan Kurban di Gowa Jual Sapi Berbobot 900 Kg dengan Harga Fantastis

Kamis, 30 Juli 2020 | 19:31 Wita - Editor: Andi Nita Purnama - Reporter: Sandi Darmawan - Gosulsel.com

GOWA, GOSULSEL.COM — Seekor sapi jenis Simental mencuri perhatian pengguna jalan di Tun Abdul Razak, Kabupaten Gowa. Sapi yang berwarna coklat dengan belang putih di kepalanya memang punya ukuran yang terbilang sangat besar.

Menurut pemiliknya, Sofyan, sapi yang dipajangnya tepat di depan perumahan mewah Citraland itu memang jenis sapi yang memiliki bobot lebih besar dibanding jenis lainnya.

pt-vale-indonesia

Seorang pedagang sapi kurban, Sofyan, bersama sapi Simental dengan berat 900 kg miliknya yang dijual di Jalan Tun Abdul Razak, Gowa

Sofyan mengatakan, awalnya bibit sapi itu ia beli di salah satu peternakan milik warga di Kabupaten Sinjai dengan harga Rp30 jutaan. Saat itu, sapi raksasa tersebut baru berumur setahun lebih.

“Sekarang umurnya sudah 3 tahun lebih, sudah dua tahun ini saya rawat di peternakan sendiri yang ada di Malakaji,” ucapnya.

Selama merawat sapi raksasa itu, ia mengatakan, mengeluarkan biaya tambahan terutama untuk pakan sehari-seharinya. Sebab sapi tersebut lebih banyak makan dibanding jenis lainnya. Dalam sehari, kata Sofyan, ia bisa menghabiskan pakan seberat 15 kg, terdiri dari ampas tahu, dedak halus dan rumput kering.

“Untuk sapi ini, saya menjualnya dengan harga Rp50 juta. Memang beratnya tidak main-main sekitar 900 kg. Sampai sekarang belum ada yang beli, tapi sudah banyak yang singgah tanya harga atau sekedar foto,” tambahnya.

Sofyan mengaku memang kerap membawa sapi ukuran besar saat menjelang Idul Qurban seperti ini di tempat tersebut.

“Sejak 7 tahunan saya jual sapi, selalu ada sapi besar -besar saya bawa, baik itu jenis Brahma atau limosin. Baru tahun ini saya bawa jenis Semental ini,” bebernya.

Untuk jenis sapi Simental, ia mengatakan sangat rentan terkena penyakit khususnya penyakit penurunan nafsu makan. Untuk merawat sapi jenis ini memang membutuhkan perhatian ekstra.

Selain sapi raksasa tersebut, Sofyan juga membawa beberapa sapi lokal jenis sapi Bali. Jumlah keseluruhannya sebanyak 60 ekor.

“Sampai saat ini, sapi-sapi kecil sudah laku semua. Sisa sapi yang ukurannya besar-besar begini belum laku. Memang dari pengalaman saya yang susah laku itu sapi yang terlalu kecil dan terlalu besar susah lakunya,” tutupnya.(*)


BACA JUGA