Apel Terbatas, Rudy Minta Gerakan Pramuka Fokus Tangani Covid-19
MAKASSAR, GOSULSEL.COM — Kwartir Cabang (Kwarcab) Gerakan Pramuka Kota Makassar menggelar apel terbatas dalam rangka Hari Jadi Pramuka ke-59 tahun. Kegiatan ini dihelat di Taman Segitiga, Jumat (14/8/2020).
Dalam kesempatan itu, Ketua Majelis Gerakan Pramuka Makassar, Rudy Djamaluddin dan Ketua Kwarcab Gerakan Pramuka Kota Makassar, Iqbal Suhaeb meresmikan kantor Pramuka Makassar
Kantor ini diberi nama Gedung dan Baruga Andi Pananrang. Dimana Andi Pananrang sendiri merupakan Ketua Pramuka Makassar yang pertama.
Rudy dalam sambutannya mengatakan, tema Pramuka tahun ini disesuaikan dengan kondisi saat ini. Ialah Peran Gerakan Pramuka Ikut Membantu Dalam Penanggulangan Bencana Covid-19 dan Bela Negara.
Tema tersebut merupakan perwujudan dari semangat para Pramuka untuk ikut membantu menanggulangi bencana Covid-19. Sebab, virus ini hingga kini masih menjadi masalah besar bagi bangsa Indonesia, bahkan di seluruh dunia.
“Itulah sebabnya, sejak terjadinya wabah ini, gerakan Pramuka selalu tanggap dalam upaya penanggulangannya. Seperti pentingnya mendidik menjaga kebersihan tubuh, termasuk rajin mencuci tangan dengan sabun, terus menggunakan masker dan menjaga jarak di keramaian, yang pada intinya terus mematuhi protokol kesehatan,” kata Rudy.
Rudy menjelaskan, tingkat kwartir nasional telah membentuk satuan tugas penanggulangan bencana dan Covid-19. Sementara di jajaran kwartir daerah, cabang, ranting, sampai Gugus Depan, berbagai Satuan Pramuka Peduli juga ikut bergerak bersama pemerintah dan masyarakat melawan wabah Covid-19 dan membantu penanggulangan bencana alam.
“Sebagai organisasi pendidikan yang berasaskan Pancasila, aktivitas membantu penanggulangan bencana alam dan wabah Covid-19 ini adalah kegiatan untuk menunjukkan betapa semua anggota Pramuka berusaha menepati janjinya terhadap Tuhan dan Negara Kesatuan Republik Indonesia,” jelasnya.
Rudy menambahkan, Covid-19 membuat berbagai aktivitas masyarakat nyaris terhenti. Baik di bidang perekonomian maupun seni budaya. Latihan dan pembinaan gerakan Pramuka juga sementara tidak dapat dilakukan secara terbuka.
“Tetapi kita bisa latihan pembinaan tatap muka dalam jumlah terbatas dan mematuhi protokol kesehatan, maupun dengan berbagai kegiatan daring. Kegiatan ini justru dapat menyatukan banyak anggota Gerakan Pramuka,” pungkasnya.(*)