Deng Ical Puji Komitmen IMB Grup tidak Lakukan PHK

Senin, 24 Agustus 2020 | 16:30 Wita - Editor: Andi Nita Purnama -

MAKASSAR, GOSULSEL.COM — Pada era pandemic Covid-19, banyak perusahaan memutuskan melakukan PHK (pemutusan hubungan kerja) kepada karyawannya. Akan tetapi, hal tersebut tidak dilakukan IMB Grup. 

“Kami komitmen tidak melakukan PHK bagi karyawan meski dalam posisi sulit seperti sekarang ini,” ujar Presiden Direktur IMB, Andi Rachmat Manggabarani, belum lama ini.

pt-vale-indonesia

Komitmen tersebut direspon positif Bakal Calon Wali Kota Makassar, Syamsu Rizal MI—Deng Ical. Menurut dia, IMB Grup sebagai salah satu grup bisnis besar di Kota Makassar patut dicontoh dan mendapat apresiasi. Tidak sekadar besar, tapi IMB juga tetap eksis dan terus berkembang di tengah badai pandemic Covid-19. 

“Yang paling mengesankan adalah komitmen perusahaan ini untuk tidak melakukan PHK terhadap karyawannya di tengah banyaknya perusahaan yang melakukan PHK besar-besaran,” puji Deng Ical.

Hal ini, lanjut mantan Wakil Wali Kota Makassar ini menunjukkan IMB Grup sebagai perusahaan yang komitmen. Tidak hanya mempekerjakan karyawan saat untung, tetapi juga menjaga dapur karyawan saat situasi sulit. 

“Komitmen IMB ini tak perlu diragukan. Mereka sangat peduli. Dalam situasi sulit pun, tetap mengedepankan nasib karyawan sebagai asset terpenting perusahaan,” beber Deng Ical, Senin (24/8/2020).

Menurut dia, komitmen ini seharusnya menjadi contoh sekaligus inspirasi bagi perusahaan lainnya. Sebab, tidak jarang, langkah-langkah yang banyak diambil adalah merumahkan karyawan karena takut tabungan perusahaan yang dikeruk.

“Tapi IMB grup memilih mempertahankan karyawan, meski risikonya adalah tabungan yang harus tergerus. Dan ini diprediksi akan berlangsung sampai tahun depan,” jelasnya.

Maka dari itu, peran pemerintah bagi dunia usaha ini sangat dibutuhkan. Pemerintah harus hadir dan tidak membiarkan swasta berjuang sendiri. “Ini menjadi masukan berarti bagi pemerintah,” imbuhnya.

Beruntung, lanjut Deng Ical, Bersama Fadli Ananda, ia memang sudah merancang program untuk memberlakukan insentif dan disinsentif serta stimulant khusus bagi sektor ekonomi informal dan umum. Jadi ada keberpihakan pemerintah yang tampak nyata.

“Bagi kami, pelaku ekonomi kecil tidak boleh dibiarkan bersaing dengan ekonomi skala besar dari titik star yang sama. Pemerintah harus hadir memberikan kemudahan. Program ini kami kemas dalam Makassar Peduli,” tegasnya.

Perusahaan swasta, ataupun perorangan, kata mantan Penjabat Wali Kota Makassar ini, yang berkontribusi bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat, maka pemerintah tidak akan tinggal diam. Minimal, ada insentif.

“Apakah itu bentuknya keringanan retribusi atau keringanan PBB. Itu akan pemerintah berikan sebagai bentuk perhatian dan apresiasi,” paparnya.(*)


BACA JUGA