Plt Kepala Disdik Kota Makassar, Andi Irwan Bangsawan saat ditemui, Kamis (17/09/2020).

Disdik Makassar Berencana Izinkan Sekolah di Kepulauan Sangkarrang Belajar Tatap Muka

Kamis, 17 September 2020 | 23:48 Wita - Editor: Dilla Bahar - Reporter: Agung Eka - Gosulsel.com

MAKASSAR, GOSULSEL.COM – Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Makassar mulai memiliki rencana untuk mengizinkan sekolah untuk kembali belajar tatap muka. Pihaknya akan berfokus di zona hijau yakni di Kepulauan Sangkarrang.

Plt Kepala Disdik Kota Makassar, Andi Irwan Bangsawan, mengaku jika pihaknya telah observasi kondisi sekolah yang di sana. Menurutnya, sekolah yang mencakup di pulau yang ada di Kepulauan Sangkarrang memungkinkan untuk proses belajar mengajar tatap muka.

“Kemarin saya ke pulau-pulau, pulau Kodingareng, Barrang Caddi, Bonetambu, itu semua daerah-daerah hijau di sana, nah ini yang berang kali dilakukan (sekolah tatap muka) di pulau dulu. Tapi saya pikir melaporkan ke bapak wali kota untuk wilayah uji coba,” paparnya saat ditemui, Kamis (17/09/2020).

Ia juga mengungkapkan alasan ingin memberikan izin sekolah tatap muka di pulau-pulau di Sangkarrang. Ini karena jaringan yang ada di sana tidak memadai, maka belajar via daring tidak terlalu efektif.

“Namanya internet itu kurang bagus yah, Jadi mungkin kan nanti sekolah di sana, semua tingkat SD SMP,” sambungnya.

Kendati demikian, tak menutup kemungkinan sekolah tatap muka dilakukan juga di tengah kota. Kata Irwan, pihaknya akan melanjutkan observasi kondisi sekolah-sekolah yang ada di tengah Kota Makassar.

“Kita akan koordinasi dengan sekolah, sekolah ndak boleh memutuskan. Tapi kita akan liat kondisinya, kalau misalnya memungkin kan kita lakukan, tapi kita harus hati-hati, sekali lagi saya akan lapor ke pak wali, dia memutuskan dibuka atau tidak,” jelasnya.

Terkait mekanisme sekolah tatap muka, Irwan menjelaskan selain akan memperketat protokol kesehatan, ia akan memisahkan jam masuk siswa dalam setiap rombongan belajar (Rombel). Bahkan, mengurangi durasi bersekolah.

“Dalam rombel rombongan belajar itu ada sekitar 30 siswa, bisa melakukan shift 3 kali, 1 kelas itu 10 orang dengan protokol Covid-19. Kemudian mereka tidak sampai seperti hari-hari biasa belajar, mereka belajar hanya sampai 3 jam atau 2 jam 3 jam 4 jam begitu, nanti di selang-seling nantinya, tergantung dari kondisi sekolah masing-masing,” pungkasnya. (*)


BACA JUGA