MAKASSAR, GOSULSEL.COM — Yayasan Hadji Kalla bekerjasama dengan Nipah Mall menggelar sunatan massal gratis. Kegiatan sosial ini diselenggarakan di Nipah Mall selama 2 hari yaitu 26-27 September 2020.

Manager Bidang Humanity & Environment Yayasan Hadji Kalla, Abdul Hakim mengatakan, kegiatan ini merupakan aksi sosial yang dilakukan Kalla Group.

“Ini merupakan kegiatan sosial Kalla Group yang dikelola langsung oleh Yayasan Hadji Kalla. Sasarannya para anak dari kaum duafa. Karena tahun ini berkerjasama dengan salah satu unit bisnis Kalla Group, Nipah Mall, kami memprioritaskan anak yang tinggal di wilayah sekitar Nipah Mall yaitu Kecamatan Panaikang, Pampang dan Panakukkang. Berkoordinasi dengan pihak kelurahan setempat untuk merekomendasikan warganya yang kaum dhuafa untuk ikut program khitanan massal gratis. Namun sejak pendaftaran dibuka, kami melihat antusias masyarakat cukup besar sehingga kami membuka pendaftaran sunatan massal ini secara luas,” ungkap dia.

Abdul Hakim menjelaskan, sunatan massal ini merupakan program salah satu bidang di Yayasan Hadji Kalla yakni bidang kemanusiaan dan lingkungan.

Ia menuturkan, sebanyak 200 anak diberikan kesempatan untuk ikut sunatan massal, 100 anak pada hari pertama dan 100 anak pada hari kedua. Peserta dan keluarga tetap wajib mematuhi protokol kesehatan dengan memakai masker, menjaga jarak, cuci tangan serta menjaga kebersihan.

“Jumlah anak yang mengikuti sunatan massal 200 orang. Jadi jika dari jumlah tersebut ada yang berhalangan, maka akan diambil dari daftar tunggu untuk menutupi,” ungkapnya.

Kegiatan sunatan massal ini, tambah Abdul Hakim hampir setiap tahun diselenggarakan Yayasan Hadji Kalla.

“Setiap tahun gelar program seperti ini. Di Yayasan Hadji Kalla ada beberapa bidang diantaranya edukatif, keislaman, kemanusiaan dan lingkungan. Selain menggelar sunatan massal gratis di kota Makassar, pekan depan kami akan menggelar kembali sunatan massal gratis sebanyak 200 orang anak di 7 desa binaan Yayasan Hadji Kalla, yang tersebar di 3 kabupaten yaitu Luwu Utara, Majene dan Luwu Raya,” pungkasnya.(*)

---