Calon Wali Kota Makassar nomor urut 3, Syamsu Rizal MI (Deng Ical) mendapat giliran kampanye di zona 3, Minggu (4/10/2020)

Deng Ical: Ada Tiga Program 100 Hari DILAN

Senin, 05 Oktober 2020 | 09:30 Wita - Editor: Andi Nita Purnama -

MAKASSAR, GOSULSEL.COM — Calon Wali Kota Makassar nomor urut 3, Syamsu Rizal MI (Deng Ical) mendapat giliran kampanye di zona 3, Minggu (4/10/2020). Kampanye digelar di sejumlah titik yang meliputi Kecamatan Panakkukang, Manggala, Biringkanaya dan Tamalanrea.

Di Manggala, Deng Ical melakukan kampanye di dua titik berbeda yaitu Kompleks Pemda, RW 12 dan blok 10
Kelurahan Manggala, Kecamatan Manggala. Pada kesempatan tersebut, Deng Ical menjelaskan tiga (3) program 100 DILAN (Deng Ical-Fadli Ananda).

Pertama, unifikasi data. Program ini untuk memantapkan seluruh data, baik orang miskin, pengangguran, industry rumah tangga, pemuda yang butuh modal, dan data lain yang dibutuhkan untuk melakukan intervensi kebijakan.

“Mengapa unifikasi data ini penting? Agar tidak ada lagi orang yang berhak dapat BLT justru tidak dapat. Sebaliknya, tidak boleh ada yang tidak berhak, justru dapat,” ungkapnya.

Program 100 hari kedua adalah peta drainase. Ini penting dalam rangka membebaskan Kota Makassar dari banjir. Dengan peta drainase, akan ketahuan daerah mana yang tinggi dan daerah mana yang rendah.

“Posisi tinggi dan rendah Kawasan ini penting untuk menentukan arah aliran drainase. Jangan sampai justru mengalir dari daerah rendah ke ketinggian, karena pasti akan menimbulkan genangan,” bebernya.

Selain itu, peta drainase juga penting untuk menentukan titik resapan. Daerah yang sudah ditetapkan sebagai daerah resapan sama sekali tidak boleh dibanguni atau ditimbun. Karena pasti akan menimbulkan masalah.

Berikutnya, program 100 yang ke-3 adalah reformasi birokrasi. Istilahnya Pak Jokowi adalah revolusi mental. Tidak boleh lagi birokrasi itu bermental penguasa. Harus bermental pelayan.

“Ini penting agar ASN tidak merasa jago sendiri. Tidak merasa paling hebat dan paling berjasa dalam mensejahterakan masyarakat. Reformasi birokrasi ini juga penting dalam menata penjenjangan karier ASN,” tegasnya.(*)


BACA JUGA