Kepala Bagian (Kabag) Humas PDAM Makassar, Muhammad Rusli

Cegah Tagihan Melonjak, Perumda Air Minum Makassar Beri Tips untuk Warga

Selasa, 27 Oktober 2020 | 20:22 Wita - Editor: Dilla Bahar - Reporter: Agung Eka - Gosulsel.com

MAKASSAR, GOSULSEL.COM – Tagihan air sering kali menjadi permasalahan masyarakat Kota Makassar. Sebab, lonjakan pembayaran kerap terjadi. Begitu pula dengan saat penurunan nominal tagihan.

Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Air Minum Kota Makassar menilai hal itu terjadi lantaran petugas baca meter tifak mendapat akses langsung ke fisik meteran. Penyebabnya, bisa karena rumah pelanggan terkunci atau rumah dalam kondisi kosong. Sehingga angka meteran pelanggan pun menumpuk.

pt-vale-indonesia

Kepala Bagian (Kabag) Humas Perumda Air Minum Makassar, Muhammad Rusli mengungkapkan secara rinci perihal yang menjadi penyebab melonjaknya tagihan air. Kata dia, ada beberapa faktor yang menyebabkan hal itu terjadi.

Seperti, pemakaian air oleh pelanggan tidak terkontrol dengan baik. Kemudian instalasi dalam rumah yang bocor sehingga air mengalir tanpa disadari pelanggan.

“Serta angka menumpuk atau stand tunggu seorang pelanggan,” ungkap Rusli, Selasa (27/10/2020).

Ketiga permasalahan tersebut, kata Rusli, dapat disiasati. Ia menjelaskan jika ada 5 langkah yang bisa dilakukan oleh masyarakat. Ini untuk menghindari naiknya tagihan air secara tiba-tiba.

Pertama, pelanggan Perumda Air Minum mesti merawat kebersihan meteran yang di persil rumah. Lalu, tak boleh ada tumpukan benda berat yang menghalangi petugas saat membaca meter.

Ketiga ialah memberikan kemudahan akses kepada petugas baca meter. Selanjutnya, warga diminta memeriksa secara berkala kondisi meter dan jaringan pipa instalasi dalam rumah untuk mengetahui lebih dini adanya kebocoran.

“Terakhir, adakan komunikasi dengan petugas baca meter dan mintalah nomor teleponnya,” jelas Rusli.

Rusli mengaku sering mendapat masalah lonjakan tagihan air milik masyarakat. Akan tetapi, ia menegaskan bahwa pihaknya menjalankan kinerjanya sesuai prosedur yang berlaku. Ini demi memuaskan para pelanggan.

“Apa yang dirasakan oleh pelanggan yang beralamat di Jalan Manokwari, tentu tak menyadari bagaimana angka meter berputar. Sehingga menyebabkan terjadinya angka pemakaian yang ekstrim dari pemakaian sebelumnya,” sambungnya.

“Ini bukan angka menumpuk tapi adalah murni pemakaian air karna jika merunut dari history data pemakaian airnya sudah sesuai,” tutup Rusli.

Manajemen Perumda Air Minum Makassar saat ini telah mengambil langkah kebijakan yang baik. Di mana seorang pelanggan yang tidak dapat diakses secara langsung meter airnya selama 2 bulan berturut-turut maka akan diputus sementara. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi permasalahan yang lebih besar kedepannya. (*)


BACA JUGA