Deng Ical saat menyapa warga.

Sampaikan Duka Cita Mendalam, Deng Ical Kutuk Pembantaian di Sigi

Kamis, 03 Desember 2020 | 22:35 Wita - Editor: Andi Nita Purnama -

MAKASSAR, GOSULSEL.COM — Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Makassar, Syamsu Rizal alias Deng Ical, turut menyampaikan duka cita mendalam atas pembantaian sadis terhadap empat orang di Kabupaten Sigi, Sulteng. Calon Wali Kota Makassar nomor urut tiga itu mengungkapkan apa yang dilakukan pelaku terhadap para korban sangat biadab dan patut dihukum seberat-beratnya.

Deng Ical mengecam dan mengutuk keras pembantaian di Kabupaten Sigi. Tindakan pelaku yang diduga dari kelompok teroris itu dinilai sangat sadis dan tidak lagi layak disebut perilaku manusia. Olehnya itu, diharapkan dia agar aparat segera menangkap pelaku dan memberikan keadilan untuk para korban maupun masyarakat di Kabupaten Sigi. 

“Dari lubuk hati terdalam, saya menyampaikan duka sedalam-dalamnya atas peristiwa memilukan di Sigi. Tindakan pelaku sudah di luar nalar kemanusiaan, saya mengutuk keras pembantaian itu. Semoga aparat dapat dengan cepat menangkap pelaku dan menghadirkan kembali kedamaian di Sigi,” kata Deng Ical yang juga aktivis kemanusiaan, Rabu (2/12/2020).

Lebih jauh, Deng Ical mengungkapkan insiden memilukan di Kabupaten Sigi merupakan tragedi kemanusiaan. Diimbaunya agar semua pihak dapat menahan diri dan tidak mengaitkannya dengan isu agama. Ia pun meyakini seluruh pemuka agama di Indonesia pastinya turut mengecam dan mengutuk pembantaian empat orang di Kabupaten Sigi.

“Tidak ada agama yang mengajarkan kebencian, apalagi sampai membunuh dengan sadis. Untuk itu, jangan pernah mengaitkan aksi pembantaian tersebut dengan isu agama. Yang harus dilakukan adalah merekatkan dan menguatkan persatuan menghadapi kelompok teroris yang merupakan musuh negara,” seru pria dengan julukan Sombere’NA Makassar itu.

Sebelumnya, empat orang dibantai di Desa Lembontongoa, Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah pada Jumat (27/11) pekan lalu. Polisi menduga kelompok jaringan teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso pimpinan Ali Kalora sebagai pelaku.

Sejumlah rumah juga dirusak dalam kejadian tersebut. Majelis Pekerja Harian Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) menyebut salah satu rumah di antaranya difungsikan sebagai tempat ibadah.(*)


BACA JUGA