Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) YAPIKA MAKASSAR, Dr Haslinah Ahmad, M.Kes

Akademisi Sebut Wadah Kreatifitas DILAN Jitu Selamatkan Milenial dari Narkoba

Sabtu, 05 Desember 2020 | 22:13 Wita - Editor: Andi Nita Purnama -

MAKASSAR, GOSULSEL.COM — Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) YAPIKA MAKASSAR, Dr Haslinah Ahmad, M.Kes, menyebut sederet program pemberantasan narkoba yang digagas calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar nomor urut 3, Syamsu Rizal-Fadli Ananda (DILAN) dalam Debat III, paling sanggup menyentuh hingga akar persoalan.

“Untuk menemukan solusi aksi, memang harus dirunut dari kemampuan mengurai akar masalah secara tepat,” ujar alumni Pascasarjana Unhas ini, Sabtu, 5 Desember.

pt-vale-indonesia

Dalam debat, DILAN memang menegaskan komitmen memberantas narkoba. Untuk itu, pasangan doktor dan dokter tersebut merancang tiga strategi utama dan sederet program untuk memerangi narkoba, khususnya dari kalangan milenial yang menjadi sasaran dari bandar atau pengedar barang haram tersebut.

Deng Ical-sapaan akrab Syamsu Rizal, mengungkapkan strategi pertama adalah menyiapkan infrastruktur dan suprastruktur bagi pemerintah dalam memerangi narkoba. Salah satunya dengan menghidupkan kembali Badan Narkotika Kota (BNK) Makassar yang sempat dilikuidasi.

“Kedua, kita pastikan lingkungan strategis, khususnya di sekolah tidak memberikan ruang untuk bandar dan pengedar narkoba menyasar anak-anak kita,” ucap kader Muhammadiyah itu.

Strategi ketiga, Deng Ical memastikan pola pendekatan hukum berupa restorative justice akan didorong. Artinya, mereka yang berstatus pengguna narkoba tidak boleh diperlakukan sama dengan pengedar dan bandar yang mengambil keuntungan ekonomi.

“Intinya, soal narkoba kita tidak boleh main-main, ini merusak bangsa dan DILAN kalau diberikan amanah akan konsenterasi pada hal itu,” terangnya.

Lebih jauh, Deng Ical menyampaikan secara spesifik, ada sejumlah program yang dicanangkan DILAN guna menyelematkan generasi milenial dari narkoba. Mulai dari membangun Gelanggang Remaja, Sirkuit hingga Kreatif Center alias Kece. Seluruh program itu merupakan wadah kreativitas bagi milenial sehingga tak terjerumus terhadap narkoba.

Pendapat serupa disampaikan Dokter Fadli, yang menyampaikan wadah kreativitas sangat penting untuk mengalihkan milenial dari pengaruh buruk narkoba. Kata dia, biasanya seseorang terjerumus narkoba karena tidak punya kegiatan positif. Olehnya itu, pemerintah harus hadir dengan menyiapkan wadah kreativitas.

Sederet pemaparan DILAN dalam debat tersebut membuat pengajar di program ilmu kesehatan masyarakat ini meyakini pasangan doktor dan Dokter ini memang sangat siap melepaskan Makassar dari jeratan narkoba.

“Memang perlu memberikan ruang produktif untuk anak muda dan itulah yang akan dilakukan DILAN untuk menyelematkan generasi milenial dari narkoba. Dengan begitu, anak muda kita hanya akan berpikir baik-baik, tidak pikir hal buruk, kan narkoba itu masuk karena terkadang tidak adanya kegiatan positif,” timpal pakar ilmu kesehatan masyarakat ini.(*)


BACA JUGA