#Bulukumba
Janji Paslon Tidak Dipenuhi, Arus Perpindahan Dukungan di Menit Terakhir Terjadi di Bulukumba?
BULUKUMBA, GOSULSEL.COM – Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Bulukumba memasuki pekan terakhir jelang hari pencoblosan pada 9 Desember 2020 mendatang. Waktu dimana migrasi atau perpindahan dukungan dengan jumlah besar-besaran rentan terjadi.
Hal ini bukan tanpa alasan, sebab di waktu-waktu akhir komitmen maupun janji pasangan calon terhadap pendukungnya sangat memungkinkan untuk diukur. Apakah mampu dipenuhi atau malah diingkari.
Pengamat Politik, Dr. Hermansyah yang dikonfirmasi perihal kemungkinan terjadinya migrasi dukungan tidak menampik hal tersebut. Menurutnya, migrasi dukungan itu bisa terjadi jika ekspektasi pendukung terhadap Paslon malah berujung kekecewaan.
“Hal yang bisa membuat kecewa tim dan masyarakat antara lain, sikap dan perilaku layanan Paslon ke tim dan warga, janji dan komitmen Paslon saat kampanye, usulan tim sukses yang ditolak Paslon khususnya soal operasional ,” kata Dr. Hermansyah, Jumat (4/12/2020).
Kemungkinan peralihan dukungan ini pun bisa dialami oleh Paslon di Kabupaten Bulukumba, sebab wacana sejumlah relawan Paslon tertentu melakukan pendataan calon pemilih dengan janji akan memberikan uang, maupun dana operasional lainnya terus menguat.
Namun, pada faktanya sejumlah kandidat terus melakukan bantahan dan tidak akan melakukan money politik. Terbaru, calon wakil Bupati Edy Manaf membantah keras perihal isu yang beredar bahwa pihaknya menjanjikan uang sebesar Rp300 ribu terhadap pemilih. Sehingga bisa dipastikan pasangan tersebut tidak akan memberikan apapun terhadap pendukungnya.
Dikonfirmasi lebih jauh, Hermansyah yang juga adalah Dosen Ilmu Sosial Politik STISIP mengatakan di akhir-akhir waktu, Paslon harus menjaga citra, menjaga suasana agar tetap terlihat seperti awal pergerakan. Khususnya tak membuat atau menciptakan ekspektasi yang begitu besar kepada pemilih atau tim yang akhirnya membuat kecewa.
“Jangan timbulkan gesekan sosial apalagi itu dilakukan oleh tim, itu bisa mengubah perilaku pemilih dimenit terakhir ada potensi memang arus besar perpindahan dukungan ke paslon lain,” ungkapnya.
Lebih jauh dia menjelaskan, seluruh paslon akan tetap fight untuk maju bertarung apalagi surat suara oleh KPU telah tercetak tak ada alasan paslon akan membuang handuk atau mundur sebelum bertarung.
“Kemugkinan kecil, sebab mereka sudah berada jalur yang amat riskan mundur, kartu suara sudah tercetak, kecuali kalau Paslon kena sanksi dan harus didiskualifikasi, maka otomatis gugur. Semua sama sama fight,” ujarnya.(*)