#Bulukumba
Waspada! Bulukumba Darurat Money Politik
BULUKUMBA, GOSULSEL.COM – Jelang pencoblosan 9 Desember 2020 mendatang, praktek money politik makin menjadi-jadi di Kabupaten Bulukumba. Jika sebelumnya ada salah satu relawan pasangan calon yang dilaporkan hingga Bawaslu Sulsel lantaran beredar dalam video membagikan amplop ke sejumlah warga, kali ini diduga relawan Paslon nomor 4, Andi Muchtar Ali Yusuf-Andi Edy Manaf kembali kena Operasi Tangkap Tangan (OTT) sedang membagikan uang ke sejumlah warga di Desa Balampesoang, Kecamatan Bulukumpa, Minggu malam (6/12/2020).
OTT dugaan money politik ini sudah ketiga kalinya, pertama adalah video viral diduga relawan Utta-Edy yang sedang membagikan amplop ke warga, OTT kedua terjadi di Desa Balibo Kecamatan Gantarang, dimana seorang pria ditemukan sejumlah warga sedang membagikan uang dan bahan kampanye Paslon Utta-Edy. Kasus kedua ini sedang dalam proses di Polres Bulukumba.
Sementara kasus terbaru sedang dalam penanganan Bawaslu Bulukumba. Warga yang menangkap tangan AP mengaku memperoleh uang yang hendak dibagikan dari Kordes Utta-Edy di Balampesoang, atas nama Ardi.
Sebelum dilaporkan ke Bawaslu oleh sejumlah warga, Ardi pun terlebih dahulu diamankan oleh pihak kepolisian.
Menanggapi hal itu, tokoh masyarakat Balampesoang, Puang Ansar mengaku jika kejadian ini mencoreng Balangpesoang yang telah mendeklarasikan ‘Stop Money Politik’. Dia mengatakan, tindakan yang dilakukan oleh tim Harapan Baru sangat merusak proses demokrasi.
“Di Balangpesoang, masyarakat komitmen untuk Hentikan politik uang. Kehadirannya ini tim Paslon Harapan Baru sangat merusak Balangpesoang, lebih-lebih Bulukumba,” kata Puang Ansar.
Dia mengajak kepada semua warga Bulukumba untuk pro aktif melawan dan menjaga para pelaku politik uang. Jika menemukan tindakan oknum yang hendak merusak proses demokrasi, kata dia harus ditangkap, didokumentasikan lalu dilaporkan ke pihak kepolisian dan Bawaslu.
Apalagi, dengan beragam kejadi di Bulukumba, bukan hal tidak mungkin disebut darurat money politik.
“Orang-orang seperti ini tidak boleh dibiarkan terus-terus terjadi. Belum apa-apa sudah merusak,” tandasnya.(*)