Kepala DPPPA Kota Makassar, Tenri A Palallo

Waspada Sindikat Perdagangan Manusia di Makassar, Ini Modusnya Terbarunya

Minggu, 10 Januari 2021 | 16:35 Wita - Editor: Dilla Bahar - Reporter: Agung Eka - Gosulsel.com

MAKASSAR, GOSULSEL.COM – Fakta baru terungkap dalam kasus perdagangan manusia di Kota Makassar. Pengakuan korban, sindikat rupanya memalsukan identitasnya seolah-olah sudah dewasa. Padahal umurnya masih di bawah 17 tahun. 

“KTP korban dipalsukan, saya lihat sudah 17 tahun. Ini juga ada kejanggalan dalam Kartu Keluarga (KK), dia menjadi kepala keluarga. Kami sudah berkoordinasi dengan Disdukcapil selesaikan persoalan ini,” kata Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPPA) Makassar, Tenri A Palallo, Sabtu (09/01/2021).

pt-vale-indonesia

Korban saat ini ditampung di rumah aman. Pendamping korban, Lukman mengatakan korban akan dipekerjakan sebagai Pekerja Seks Komersial (PSK) di Ambon.

Untungnya, berhasil lolos dan melarikan diri dari para pelaku. Awalnya, korban ditampung di salah satu penginapan di dekat Bandara Sultan Hasanuddin Makassar.

“Ini jelas Human Traficking atau usaha perdagangan orang. Anak ini rencana akan dipekerjakan di tempat hiburan,” jelasnya.

Tenri menguatkan anggapannya dengan adanya tanda tangan dan pergantian uang. Ini modus dan menurutnya adalah kelakuan buruk.

“Karena ada tanda tangan, pemalsuan dan sebagainya. Ini modus kelakukan buruk, kita harus sama-sama berantas,” tambah Tenri.

Tenri juga menjelaskan bahwa pihaknya melalui Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (PTP2A) telah berkoordinasi dengan Polrestabes Makassar. Di mana kasus ini perlu didalami.

Pihaknya telah mendatangkan psikolog untuk memeriksakan kejiwaan korban. Kemudian, korban akan ditempatkan sementara di rumah aman, untuk proses asesmen.

“Sementara tim kami melakukan asesmen, itu kami akan mendatangkan psikolog sempat ada gangguan jiwa. Sekarang sudah di rumah aman,” ungkap Tenri.

Pelaku lanjut Tenri sudah terbang ke Ambon. Polisi masih menyelidiki kasus tersebut. “Sudah di BAP kan Polisi. Ini masih dalam pengembangan,” tutup Tenri. (*)


BACA JUGA