MPA Reinkarnasi Sulbar bersama MPA lain menyalurkan sembako pada masyarakat Sulbar terdampak gempa. Kali ini yang disasar ialah pelosok yang sulit diakses oleh kendaraan roda empat

Dua Pekan Usai Bencana Sulbar, MPA Reinkarnasi Genjot Sisir Pelosok Terdampak Gempa

Rabu, 27 Januari 2021 | 11:50 Wita - Editor: Andi Nita Purnama - Reporter: Agung Eka - Gosulsel.com

MAKASSAR, GOSULSEL.COM — Mahasiswa Pencinta Alam (MPA) Reinkarnasi Sulawesi Barat (Sulbar) bersama MPA lain masih terus berjibaku menyalurkan bantuan sembako pada masyarakat Sulbar yang terdampak gempa 6,2 magnitudo yang terjadi dua pekan lalu, tepatnya 15 Januari lalu. Kali ini yang disasar ialah pelosok yang sulit diakses oleh kendaraan roda empat.

Koordinator Tim, Muhammad Fachri Siswanto mengaku sehari pasca gempa ia dan beberapa rekannya dari MPA Reinkarnasi Sulbar langsung mendirikan posko. Kemudian membentuk tim untuk melakukan evakuasi. 

pt-vale-indonesia

“Kurang lebih dua pekan kami mendirikan posko induk Mapala Reinkarnasi Sulbar di Desa Banua, Kecamatan Malunda, Majene,” kata Fachri melalui pesan WhatsApp, Selasa (26/01/2021).

Fachri mengatakan saat ini poskonya telah menerima bantuan logistik. Adapun berasal dari berbagai wilayah termasuk dari Palu, Masamba, dan Sidrap.

Lajut, ia menyampaikan proses penyalurannya sendiri menyasar sejumlah daerah. Di mana yang dianggap terisolir dan terdampak. 

“Kami fokus menyalurkan di desa yang aksesnya agak sulit dijangkau, termasuk di Desa Mekkatta dusun Ratte Punaga, Rui, dan Tamaindung dan Desa Salutohangan, Dusun Salubiru dan Salurindu,” tukas Fachri.

“Untuk Kecamatan Tappalang kami ke Desa Takkandeang, Dusun Limbeng dan Pala’da,” tambahnya.

Adapun poskonya saat ini kata Fachri telah dipindahkan. Agar lebih mudah menjangkau daerah-daerah yang sangat terisolir. 

“Posko sekarang di daerah Tammero’do agar mudah mengakses wilayah Kecamatan Ulumanda dan kemarin sudah sampai ke salah satu desa yaitu Desa Panggalo. Alhamdulillah kami di bantu oleh pemuda setempat dan gabungan Pecinta Alam seperti Mahadipa (Stimik Dipanegara Makassar), Mapala IAI Palopo, Komunitas Pecinta Alam Natural Polman, Komunitas Pecinta Alam Bantaeng, dan relawan Dokter Peduli Indonesia,” tuturnya.

Sementara itu, Ketua Umum (Ketum) Mapala Reinkarnasi Sulbar, Muh. Aco Agussalim menyampaikan terima kasih atas kepedulian masyarakat dari daerah lain. Baik bantuan berupa logistik maupun bantuan relawan.

Ia pun berharap masa tanggap darurat segera berakhir dan fase pemulihan agar masyarakat bisa kembali ke rumahnya masing-masing. Mereka pun bisa tenang dan tidak lagi was-was.

“Apresiasi setinggi-tingginya untuk para relawan kemanusiaan yang hari ini masih terus bergerak di lokasi bencana,” pesan pria yang akrab disapa Aco ini.

Selain itu, Aco ikut meminta agar pemerintah beri perhatian khusus bagi masyarakat yang rumahnya rusak. Pasalnya, guncangan gempa membuatnya tak bisa lagi tinggal dirumahnya.

“Untuk para relawan Mapala Reinkarnasi Sulbar yang berjumlah 10 orang ini agar tetap mengutamakan keselamatan dalam bertugas serta dalam bersentuhan langsung dengan masyarakat yang terdampak agak tetap memperhatikan protokol kesehatan dengan menggunakan masker serta protokol kesehatan lainnya,” kunci Aco.

Diketahui, jumlah korban meninggal dunia sebanyak 91 jiwa, tiga orang dinyatakan hilang di Kabupaten Majene dan dua orang meninggal di pengungsian. Lalu 320 jiwa dengan luka sangat berat yang saat ini dirawat di sejumlah rumah sakit, 426 jiwa luka berat, 240 jiwa luka sedang dan 2.703 jiwa luka ringan.(*)


BACA JUGA