Disoroti KPK, Rudy Ogah Disebut Miliki MCP Makassar Rendah
MAKASSAR, GOSULSEL.COM – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyoroti capaian Pemkot Makassar berdasarkan Monitoring Control for Prevention (MCP) atau pemantauan kontrol untuk pencegahan. Sebab, dinilai sangat rendah.
“Kenapa di Kota Makassar itu rendah capaiannya, peringkat 18 di seluruh Sulsel atau peringkat 220-an se Indonesia,” kata Kasatgas Korsupgah KPK Wilayah IV, Niken Aryati, Rabu, 27 J
Menurutnya, Pemkot Makassar harus meningkatkan banyak hal. “Harusnya kota itu terbaiklah di suatu provinsi ini kok jatuh sekali,” ungkapnya.
Niken pun berharap capaian pemerintah kota di tahun 2022 bisa lebih bagus. Menurutnya, salah satu permasalahannya adalah masalah komunikasi.
“Karena memang disini mau Pilkada juga, jadi mungkin berdampak di kinerja birokrasi tapi harapan saya sih tidak,” kata Niken.
KPK, kata Niken, akan terus melakukan penguatan. Sehingga, Pemkot Makassar mampu melakukan peningkatan.
“Jadi kita ada beberapa indikator di dalam MCP itu termasuk manajemen ASN. tadi sudah saya ingatkan, nanti pergantian pejabat, tidak usah banyak turbelence dalam masalah menejemen ASN, kadang-kadangkan seperti itu,” ungkap Niken.
Di sisi lain, Penjabat (Pj) Wali Kota Makassar, Rudy Djamaluddin ogah capaian Pemkot disebut rendah. Sebab, bila melihat secara umum di Indonesia, capaiannya tidak rendah.
“Kalau kita melihat secara umum di Indonesia, Makassar mau dibilang rendah tidak juga karena Indonesia rata-rata zona biru,” ungkap Rudy.
Namun, bila melihat ukuran Makassar, Rudy mengatakan harusnya Makassar berada di warna hijau. Pasalnya, provinisi rata-rata sudah bagus, sudah 70 persen.
“Jadi itu tentu menjadi tantangan bagi kita semua, itulah tadi KPK sudah memberikan arahan, bagaimana menaikkan angka NJP,” pungkasnya. (*)