Foto: Jemaat saat berdoa di Klenteng Xian Ma Makassar menyambut Imlek 2572/Jumat, 12 Februari 2021/Agung Eka/GOSULSEL.COM

Imlek di Tengah Pandemi, Tanpa Barongsai dan Cap Go Meh

Sabtu, 13 Februari 2021 | 06:00 Wita - Editor: Muhammad Fardi - Reporter: Agung Eka - Gosulsel.com

MAKASSAR, GOSULSEL.COM – Tak seperti tahun sebelumnya, perayaan Imlek 2572 kali ini terasa sunyi. Hal ini dijumpai di Klenteng Xian Ma Makassar, Jumat (12/02/2021).

Riuh keramaian tak ada. Begitu pula dengan karnaval Cap Go Meh juga tidak digelar tahun ini. Adanya pandemi Covid-19 membuat perayaan Imlek terasa berbeda.

pt-vale-indonesia

Humas Klenteng Xian Ma, Robbyanto Rusli mengatakan perayaan kali ini jauh sekali berbeda dari tahun lalu. Tak ada alunan musik dan Barongsai, hanya asap dupa yang mengepul.

“Tahun ini bisa dikatakan banyak acara-acara di Klenteng yang ditiadakan termasuk Barongsai, malam Imlek, dan Cap Go Meh semua ditiadakan,” kata Rubbyanto.

Perayaan Imlek di Klenteng mengikuti imbauan Pemkot Makassar untuk tidak berkumpul terlalu ramai. Rubbyanto mengatakan perayaan Imlek tahun ini mengutamakan protokol kesehatan (Prokes).

Menurutnya, jumlah kunjungan orang sembahyang di Klenteng mengalami penurunan hingga 70 persen. Padahal, sudah ada ancang-ancang melakukan pembatasan bagi orang yang datang ke Klenteng.

“Sebenarnya sudah ada rencana pembatasan setiap orang 10-11 orang bergantian masuk, tapi melihat angka orang yang sembayang menurun sekali. Jadi kita tidak perlu membatasi,” katanya

Selain mencemaskan penyebaran korona di tempat ibadah, kata dia, pengunjung juga telah mendapat imbauan untuk sembahyang di rumah. “Kita imbau untuk sembahyang di rumah saja, Itu sama saja,” ungkap Robbyanto.

Padahal, jumlah kunjungan di Klenteng pada tahun lalu mencapai ribuan per hari. Pasalnya, perayaan Imlek berlangsung hingga malam.

Sementara saat ini, pihak Klenteng melakukan pembatasan kunjungan. Meski Pemkot tak pernah melakukan larangan ibadah, Rubbyanto mengatakan hal itu inisiatif untuk mencegah kerumunan.

“Tahun lalu bisa sampai ribuan perhari itu di atas 800-1000 orang karena sampai malam. Sekarang jam 4 sudah tutup,” pungkasnya. (*)


BACA JUGA