Danny Minta Polisi Tangkap Oknum Pungli Terhadap Pedagang Losari
MAKASSAR, GOSULSEL.COM — Aksi pungutan liar (pungli) terendus dan meresahkan pedagang di Anjungan Pantai Losari. Wali Kota Makassar, Mohammad Ramdhan ‘Danny’ Pomanto meminta polisi untuk menangkap oknum.
Aparat kepolisian diminta untuk mengusut tuntas dugaan pungli tersebut. Pasalnya, pedagang kecil di Pantai Losari diresahkan.
Adapun bentuk pungli berdasarkan pengakuan pedagang di Anjungan Pantai Losari, yakni gerobak dipungut Rp10.000/hari. Sementara asongan ditarik Rp5.000 setiap harinya.
“Tangkap orang-orang begini, silakan lapor, suruh tangkap saja,” tegas Danny, Kamis (01/04/2021).
Danny menegaskan tak ada toleransi terhadap mereka yang merenggut kesejahteraan pedagang kecil. Apalagi dengan cara memungut biaya kepada mereka.
“Siapa pun yang menikmati uang pungli suruh tangkap,” sebut Danny.
Diberitakan sebelumnya, pelaku pungli mengatasnamakan oknum Unit Pelaksana Tugas Daerah (UPTD) Losari. Salah satu pedagang Losari, RM pun mengatakan kejadian tersebut sudah berlangsung sekitar setahun lebih.
Saat ini, jumlah pedagang di Pantai Losari yang aktif berjumlah 155. Terdiri dari 130 pedagang gerobak dan 25 pedagang asongan.
RM mengatakan akan melaporkan hal itu ke Wali Kota Makassar atau ke instansi terkait yakni Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Makassar.
“Setiap hari kita di suruh bayar segitu, sekarang kondisi Covid-19 kami semakin menjerit. Belum lagi kita bayar untuk uang kebersihan,” kata RM.
Aksi pungli di kawasan Pantai Losari sempat direkam oleh para pelaku. Kejadiannya kurang lebih sekitar 4 pekan lalu.
Persoalan ini juga ditanggapi Plt Kepala Dispar Kota Makassar, Muhammad Rum. Ia mengaku sudah mendapatkan laporan ihwal adanya pungli tersebut.
Roem menegaskan tak pungutan kepada para pedagang di kawasan Pantai Losari. Sehingga, penarikan pungutan dalam bentuk apapun adalah ilegal.
“Saya juga sudah liat itu video, dan saya sudah perintahkan kepada kepala UPTD untuk mencari dan mengusut tuntas persoalan itu. Kalau perlu dilaporkan,” ungkap Rum.
Menurut Rum, meskipun kejadian di video itu sudah berlangsung lama namun perlu dilakukan pengusutan. Sebab, hal itu sangat meresahkan para pedagang, apalagi pungli itu sudah mengatasnamakan UPTD Losari.
“Itu harus diproses sesuai ketentuan, kalau memang UPTD tidak terlibat di situ harusnya dilaporkan, ini sudah merusak tatanan pemerintahan,” tuturnya.
Ia pun mengimbau kepada seluruh pedagang untuk terus berkoordinasi. Kemudian melaporkan segera jika peristiwa serupa terjadi lagi.
Kepala UPTD Losari, Akbar membantah oknum yang meminta sejumlah retribusi ke pedagang dari pihaknya. Menurutnya, kejadian itu baru pertama kali terjadi.
Akbar mengaku, saat itu pihak UPTD langsung bertindak. Adapun dengan mencari oknum tersebut.
“Itu malam langsung kita tindak dan itu masalah sudah kita selesaikan pada saat itu juga dan aksi itu sudah tidak berlanjut lagi,” ujar Akbar.
Selain itu, Akbar juga mengecam oknum tersebut karena telah mengatasnamakan UPTD Losari dalam menjalankan aksinya. Ia mengaku kecolongan dengan itu.
“Itu kejadian baru, tetapi langsung ketahuan, makanya kita bertindak pada saat itu juga. Itu pun saya dapat penyampaian langsung dari pedagang,’ terangnya.
Akbar menyebut, pihaknya telah melakukan pemanggilan terhadap pelaku pungli, namun belum memprosesnya secara hukum. Alasannya karena persoalan kemanusiaan.
“Jadi yang melakukan pungli itu adalah petugas kebersihan. Dan mereka juga adalah pedagang asongan, dia mengaku salah tagih, harusnya dia tagih itu untuk swadaya kebersihan. Jadi ini ada salah faham,” tandasnya.
Akbar juga menegaskan, pedagang yang mendapatkan perlakuan atau ada oknum yang mengatasnamakan UPTD meminta retribusi agar segera melaporkan. “Langsung laporkan ke kita, saya pasti akan tindaki secepatnya,” pungkasnya.(*)