illustrasi sekolah tatap muka (int)

Banyak Anak Putus Sekolah di Makassar, Sekolah Satu Atap Jadi Solusi

Jumat, 04 Juni 2021 | 19:14 Wita - Editor: Andi Nita Purnama - Reporter: Agung Eka - Gosulsel.com

MAKASSAR, GOSULSEL.COM — Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Makassar saat ini mempersiapkan adanya sekolah integrasi bagi SD dan SMP. Keduanya akan dibuat menjadi sekolah satu atap.

Upaya ini dianggap Disdik mampu menyelesaikan masalah anak yang putus sekolah di Makassar. Di mana banyak siswa SD yang tidak tertampung di SMP.

pt-vale-indonesia

Dari kalkulasi Disdik Makassar, ditaksir sebanyak 9.602 siswa yang tidak dapat mengecap pendidikan di sekolah negeri. Sebab, jumlah kuota siswa yang timpang.

Plt Kepala Disdik Kota Makassar, Nielma Palamba mengatakan bahwa Pemkot saat ini tengah menyiapkan regulasi khusus lewat Perwali. Itu agar program tersebut dapat berjalan.

“Ini harus ada dasar hukumnya, apalagi sudah ada RPJMD dan itu masuk di dalam, jadi perlu di-breakdown lewat perwali,” jelas Nielma.

Sejauh ini pihaknya bersama dengan Dewan Pendidikan telah memetakan sekolah-sekolah mana saja yang potensial. Sudah ada beberapa sekolah yang dianggap sudah mampu. Seperti SD Negeri Sudirman, SD Negeri Mangkura dan SD Negeri Bawakaraeng.

“Kita sudah mapping, sudah ada beberapa usulan dari beberapa sekolah yang sudah memberikan daftar,” tutur Nielma.

Terpisah, Juru Bicara Dewan Pendidikan Kota Makassar, Fachruddin Palapa mengatakan sebagian besar sekolah yang rencana akan dijadikan sekolah integrasi adalah sekolah-sekolah kompleks. Alasannya guna mengurai tingginya kuota siswa pada wilayah tersebut.

Rencana konversi akan dilakukan secara bertahap. Untuk tahap awal, ia mengatakan akan dibuat pilot project sekolah percontohan.

“Kita belum fiks kan jumlahnya, tapi yang potensial itu hampir semua sekolah-sekolah komplek, jadi beberapa dulu yang mau kita buat pilot project, baru semuanya,” jelasnya.

Rencana penerapan akan dilakukan pada tahun depan. Untuk tahun ini, Pemkot bersama dewan pendidikan berencana fokus pada perampungan regulasi.

Wali Kota Makassar, Mohammad Ramdhan ‘Danny’ Pomanto berencana meminta restu pusat setelah persiapan rampung. “Hasil rakor kemarin itu harus ada, dan saya minta persetujuan pusat. Setelah rampung ini baru saya menghadap Pak Menteri,” pungkasnya.

Danny memastikan penerapan sekolah integrasi tersebut akan diterapkan pada semua sekolah di Kota Makassar, pasalnya dari kalkulasinya jumlah siswa di Kota Makassar terlampau banyak dimana hanya 50% dari yang lulus SD yang bisa ditampung.

“Berdasarkan data BPS ada sebanyak 33.000 anak. Hal ini cukup mengkhawatirkan sehingga integrasi perlu didorong,” tutur Danny.

Sebelumnya Pemerintah Kota berencana mewajibkan sekolah menerapkan 9 tahun sekolah. Di mana dalam satu atap SD-SMP akan digabung.(*)


BACA JUGA