Guru di Gowa “Sulap” Limbah Kayu Jadi Kerajinan Bernilai Rupiah
GOWA, GOSULSEL.COM–Seorang guru di Kabupaten Gowa berhasil menyulap limbah kayu menjadi kerajinan tangan bernilai rupiah.
Guru tersebut bernama Muhammad Akbar (55). Dia mengajar mata pelajaran biologi di salah satu SMA Negeri di Malino, Kecamatan Tinggimoncong, Kabupaten Gowa.
Aktifitasnya sebagai seorang guru tak menghalangi Muhammad Akbar untuk terus berkreasi.
Dengan bermodalkan alat seadanya, dia mampu membuat kerajinan tangan dari limbah kayu yang dapat menghasilkan rupiah.
Saat ditemui di stand Malino Food City tempat Muhammad Akbar membuat kerajinan bercerita awal mula dia tertarik membuat kerajinan dari limbah kayu.
“Sebenarnya sudah lama saya membuat kerajinan tangan. Bermula saat saya masih aktif di Pramuka waktu masih sekolah,” tutur Akbar, Minggu (20/6/2021).
Dengan keterampilan yang dimiliki, Alumni SMA 1 Sinjai itu mampu membuat berbagai macam jenis kerajinan dari limbah kayu.
Mulai dari gantungan kunci, bingkai foto, dan berbagai jenis kerajinan lainnya yang menjadi souvernir khas di Malino.
“Jadi saya manfaatkan itu limbah kayu. Saya cari kayu bekas yang di pakai tukang. Itu saya buat jadi souvernir,” ungkap Akbar.
Menurut Akbar, selama menekuni hobi nya membuat kerajinan secara tidak langsung dapat memberikan penghasilan tambahan.
“Sebelum pandemi Covid-19, saya bisa dapat 1 juta perbulan. Pas pandemi saya stop dulu membuat kerajinan karena pengunjung yang datang ke Malino juga menurun,” katanya.
Saat ini, Akbar mulai kembali membuka stand tempatnya menjajakan kerajinan tangan.
“Alhamdulillah bisa buka kembali. Mudah-mudahan kondisi bisa pulih seperti semula” harapnya.
Adapun harga setiap souvernir yang dijual Muhammad Akbar itu beragam. Mulai dari harga Rp 5 ribu per 1 satu gantungan kunci hingga Rp 10 ribu. (*)
*Reporter: Endra Sahab