PPDB 2021 tingkat SD dan SMP Makassar diakses melalui ppdb.makassar.go.id/Ist

Carut Marut PPDB Makassar Kembali Terjadi, Orangtua Kalang Kabut

Rabu, 23 Juni 2021 | 00:14 Wita - Editor: Andi Nita Purnama - Reporter: Agung Eka - Gosulsel.com

MAKASSAR, GOSULSEL.COM — Baru memasuki hari kedua Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Online tingkat SD dan SMP di Makassar, sejumlah masalah sudah mulai muncul. Menyusul keluhan yang terus berdatangan.

Seperti Nomor Induk Kependudukan (NIK) pendaftar yang ganda. Hal itu dikeluhkan oleh wali calon peserta didik, Dillah Polopadang.

pt-vale-indonesia

Ia mengaku sudah membuat akun dan memasukkan username yang sama dengan NIK. Namun, pada saat login, nama yang muncul bukan calon peserta didik yang akan didaftarkan.

“Namanya Muh Ilham Prawira Polopadang. Tetapi yang muncul pas login bukan dia. Yang muncul itu namanya M Nur Athallah Syahrir,” katanya, Selasa (22/06/2021).

Nama yang muncul saat login juga berbeda sekolah. Muh Ilham Prawira Polopadang dari SD Inpres Jongaya di Kecamatan Tamalate, sementara M Nur Athallah Syahrir dari SDIT Ikhtiar di Kecamatan Tallo.

“Makanya ini saya datang laporkan. Karena saya punya bukti KK dengan nomor NIK yang sesuai dengan namanya,” ujarnya.

Belum lagi persoalan website PPDB yang diakses melalui link ppdb.makassar.go.id kerap mengalami gangguan atau error. Laman hanya bertuliskan 500 Server Internal Error.

Salah seorang wali calon peserta didik, Rizki mengalami hal serupa. Saat hendak mendaftarkan anaknya, website tidak bisa diakses.

“Dia sudah berulang kali mencoba mengakses PPDB saat Log in terus server bermasalah,” keluh Rizki.

Terakhir, titik koordinat yang bermasalah. Seperti yang dialami oleh Aulia yang juga merupakan orangtua calon peserta didik.

“Beda, saya tinggal di Tallo, tapi titik kordinatnya bukan disitu. Petugasnya tadi sudah arahkan ke sekolah, katanya nanti operator disana yang ubah,” katanya.

Menanggapi hal tersebut, Sekretaris Disdik Kota Makassar, Amalia Malik menepis anggapan PPDB kembali bermasalah. Laman website yang kerap sulit diakses terjadi karena banyaknya pengguna yang masuk.

“Yah sebenarnya tidak carut marut, semuanya berlomba pada saat dibuka bertumpuk,” jelasnya.

“Bersamaan dengan provinsi. Pasti berat lalu lintasnya juga padat. Dan karena kita sudah menyederhanakan,” sambungnya.

Kendati demikian, ia mempersilahkan masyakarat terkhusus orangtua calon peserta didik untuk datang mengadu. Bisa melalui sekolah atau langsung ke Kantor Disdik Makassar.

“Jadi sebenarnya kita menyediakan daring dan luring, punya nomor pengaduan. Kalau tidak puas bisa ke sekolah, di dinas juga kita menyediakan, karena ada juga memang luring,” tutupnya.(*)


BACA JUGA