Program Literasi Digital Berbagi Tips Hindari Hoaks

Rabu, 07 Juli 2021 | 15:03 Wita - Editor: Muhammad Fardi -

MINAHASA, GOSULSEL.COM – Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi, kali ini melanjutkan rangkaian kegiatan di Kabupaten Minahasa, Provinsi Sulawesi Utara, pada Rabu (7/7/2021).

Kegiatan yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dan Siberkreasi bersama Dyandra Promosindo ini, dilaksanakan secara virtual.

pt-vale-indonesia

Kolaborasi ketiga lembaga ini dikhususkan pada penyelenggaraan Program Literasi Digital di wilayah Sulawesi. Adapun tema kali ini adalah “Mengenal dan Menangkal Hoaks”. Kegiatan kali ini diikuti oleh 632 peserta dari berbagai kalangan usia dan juga profesi.

Acara dimulai dengan sambutan berupa video dari Presiden Republik Indonesia Joko Widodo yang menyalurkan semangat literasi digital untuk kemajuan bangsa.

“Infrastruktur digital tidak berdiri sendiri. Jadi, saat jaringan internet sudah tersedia, harus diikuti dengan kesiapan-kesiapan pengguna internetnya agar manfaat positif internet dapat dioptimalkan untuk membuat masyarakat semakin cerdas dan produktif,” kata Presiden.

Materi pertama dibawakan oleh Irmawati Puan Mawar dengan tema “Bagaimana Aktivitas Digital Kita Hari ini Berpengaruh pada Masa yang akan Datang?”. Ia mengatakan, media sosial menjadi begitu populer karena dia cepat, dinamis, interaktif, dan realtime.

Menurutnya siapa saja bisa tertipu hoaks. Dia pun membeberkan tipe-tipe penyebar hoaks. Terakhir, dia membagikan cara cepat cek fakta dan meningkatkan keamanan digital.

“Masa depan kita adalah hari ini, karena apa yang kita kirimkan bisa menjadi jejak digital, rekaman setiap gerak gerik kita,” katanya.

Berikutnya, Reynaldo Joshua Salaki menyampaikan materi berjudul “Sudah Tahukah Kamu Dampak Penyebaran Berita Hoaks?”. Ia membagikan cara agar tidak terpapar hoaks, seperti selalu mencari berita atau informasi dari sumber terpercaya.

Jika menerima berita bohong, Reynaldo menyarankan 5 langkah: perhatikan judul berita, periksa fakta, validasi dengan kerabat, cermati alamat situs, dan cek keaslian konten.

“Hoaks bukan hal baru, tersebar dengan sangat cepat, bahkan viral karena kemudahan media sosial,” katanya.

Sebagai pemateri ketiga, Stanley David Karouw membawakan tema tentang “Mengenal dan Menangkal Hoaks”. Menurut dia, hoaks adalah kepalsuan yang sengaja dibuat untuk menyaru sebagai kebenaran.

Selain hoaks, ada juga yang disebut disinformasi, misinformasi, dan malinformasi. Hoaks banyak menyebar terutama lewat media sosial, aplikasi percakapan, dan situs web. Topik hoaks terbanyak adalah politik, SARA, dan kesehatan.

“Internet sebagai alat saja. Nilai moralnya ditentukan oleh pengguna,” ujarnya.

Adapun Stevi Adrian Nangon sebagai pemateri terakhir, menyampaikan tema mengenai “Apa itu Internet Sehat?”. Stevi dalam presentasinya mengajarkan bagaimana menciptakan internet sehat di lingkungan keluarga.

Beberapa poin pentingnya yaitu bijaksana dalam meluangkan waktu untuk berinternet dan pembatasan penggunaan gawai oleh anak. Sementara itu internet sehat bagi penyelenggara sistem elektronik sangat berkaitan dengan keamanan data.

Setelah pemaparan materi oleh semua narasumber, kegiatan tersebut dilanjutkan dengan sesi tanya jawab yang dipandu moderator. Terlihat antusiame dari para peserta yang mengirimkan banyak pertanyaan kepada para narasumber. Salah satu pertanyaannya.

“Indonesia termasuk negara yang rentan terkena hoaks. Apakah kurangnya pendidikan, tidak open minded, itu membuat hoaks itu mudah tersebar? Bagaimana kami netizen bisa memilah mana hoaks atau fakta dari media populer?” tanya Ariah Elmariah kepada Reynaldo.

Menjawab pertanyaan tersebut, Reynaldo mengatakan, kurangnya pendidikan. Sebagai pengajar, ada kegiatan pengabdian masyarakat.

“Terakhir saya melakukan kegiatan literasi digital di sekitar tempat saya tinggal, untuk membangkitkan kesadaran masyarakat menyaring berita mana yang akan diambil dan diteruskan ke orang lain. Membuat hoaks atau tidak adalah tanggung jawab masing-masing media. Ketika kita sudah tahu itu terindikasi hoaks kita jangan mengambil sepenuhnya atau percaya pada berita yang ada,” jawabnya.

Untuk diketahui, program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi akan diselenggarakan secara virtual mulai dari Mei 2021 hingga Desember 2021 dengan berbagai konten menarik dan materi yang informatif yang disampaikan narasumber terpercaya. Bagi masyarakat yang ingin mengikuti sesi webinar selanjutnya, informasi bisa diakses melalui https://www.siberkreasi.id/ dan akun sosial media @Kemenkominfo dan @siberkreasi, serta @siberkreasisulawesi khusus untuk wilayah Sulawesi.(*)


BACA JUGA