Wali Kota-Wakil Wali Kota Makassar, Danny-Fatma saat meninjau titik labuh kapal isolasi apung di Pelabuhan Soekarno-Hatta Makassar, Selasa (13/07/2021)

Berkapasitas 900 Pasien Covid-19, Danny-Fatma Tinjau Titik Labuh Kapal Isolasi Apung

Selasa, 13 Juli 2021 | 21:48 Wita - Editor: Andi Nita Purnama - Reporter: Agung Eka - Gosulsel.com

MAKASSAR, GOSULSEL.COM — Isolasi apung yang diinisiasi Wali Kota Makassar, Mohammad Ramdhan ‘Danny’ Pomanto akan segera dioperasikan. Inovasi isolasi apung ini pertama di Indonesia. Bisa jadi ini juga yang pertama di dunia.

Danny bersama wakilnya, Fatmawati Rusdi meninjau ke Pelabuhan Soekarno-Hatta Makassar untuk memastikan seluruh kesiapan. Ia ditemani Kepala Otoritas Pelabuhan, Bambang Gunawan, Kepala Cabang Pelni Makassar, Ahmad Sadikin dan Syahbandar. Mereka pun meninjau dan menentukan titik kordinat kapal Pelni untuk isolasi apung akan berlabuh.

pt-vale-indonesia

Dari hasil tinjauan titik labuhnya ditetapkan di hadapan pulau Lae-lae. Ada banyak yang menjadi pertimbangan sehingga dipilihnya koordinat tersebut.

“Kami lihat titik labuh yang mana paling bagus, titik labuh ini tentunya banyak pertimbangannya. pertimbangan teknis kedalaman, pertimbangan kedua adalah suplay kemudian pertimbangan ketiga nilai rekreatifnya dan nilai penyembuhanya, imunitasnya kalau dia sandar akan seperti didarat tapi kalau dia di tengah laut itu betul-betul menjadi bahagian daripada pengutan imunitas mereka, nah itu tadi kita sudah dikunci titik kordinatnya di Hadapan Pulau Lae-Lae,” ucapnya.

Untuk teknisnya sendiri, Danny akan melakukan rapat kordinasi bersama seluruh TNI/Polri. Kegiatan itu membahas finalnya seperti merancang hulu hilir siapa yang akan dibawah ke kapal ini.

“Kita akan bahas bagaimana standarnya nah koordinasi antara detektor, babinsa, bhabinkamtibmas, covid hunter kemudian sampai di atas kapal itu semua punya SOp kami berbagi tugas. otoritas pelabuhan, sabandar, pelindo merumuskan SOP di sini. Terus ada SOP di atas kapal Pelni secara karantina dan kkp dan ada SOP isolasi dimulai dari darat,” kata Danny.

Adapun kriteria pasien covid yang berhak di isolasi apung yakni pasien yang memiliki gejala ringan dan sedang. Sementara yang berat akan tetap di rawat di Rumah Sakit (RS).

Langkah ini diambil Danny sebab mendukung penuh rumah sakit yang menangani Covid-19 di Makassar “Jadi kami akan konsultasikan dengan teman-teman dokter dan para ahli kesehatan yang jelas adalah kita ingin mendukung rumah sakit, rumah sakit jangan penuh karena orang bergejela ringan saja padahal orang bergejala berat dan sedang tidak terlayani karena dipenuhi dengan bergejala ringan apalagi OTG. Ini kita akan pisahkan jadi ringan dan OTG jangan di rumah sakit tinggal disini saja sedangkan yang gejala berat biar di rumah sakit,” jelasnya.

Sementara, Kepala Otoritas Pelabuhan, Bambang menambahkan, pengawasan kapal isolasi apung ini sangat ketat. Pihaknya akan tetap terkordinasi dengan Dinas Kesehatan kota Makassar.

“Dikapal ini kapasitasnya 900 tempat tidur itu sudah dikonsepkan jaga jarak. Jadi seluruh pihak berkordinasi untuk pengawasan yang ketat,” sebutnya.

Kapal penumpang ini merupakan kapal penumpang milik PT Pelni. Di mana dihentikan sementara pengoperasiannya akibat pandemi Covid-19.(*)


BACA JUGA