Pedagang sapi di Jalan Tun Abdul Razak yang tampak sepi dari pembeli

Pembeli Hewan Kurban Sepi di Masa Pandemi, Pedagang di Gowa Menjerit

Rabu, 14 Juli 2021 | 21:36 Wita - Editor: Andi Nita Purnama -

GOWA, GOSULSEL.COM — Pandemi Covid-19 yang masih terjadi berdampak terhadap menurunnya jumlah pembeli hewan kurban jelang Idul Adha 1442 Hijriah.

Situasi ini membuat sejumlah pedagang hewan kurban sapi di Kabupaten Gowa menjerit.

Seperti yang diungkapkan oleh Daeng Lintang, seorang pedagang sapi di Jalan Tun Abdul Razak saat ditemui media, Rabu (14/7/2021).

“Penurunan penjualan sekitar 50 persen. Biasanya saya jual ratusan ekor, ini sekarang seratus ekor belum dapat,” kata Daeng Lintang.

Diakui bahwa, sebelum pandemi Corona ini terjadi Daeng Lintang bisa menjual hingga ratusan ekor sapi dalam waktu satu Minggu. Apalagi pada momentum idul Adha.

Namun sejak pandemi Corona, pembeli yang datang ke tempatnya pun sepi.

“Kalau sekarang susah, paling banyak itu instansi ambil 5 ekor, biasanya sampai 10 ekor sapi, sementara yang laku sampai saat ini baru sekitar 80 ekor yang terjual,” ujarnya.

Daeng Lintang menyebutkan, ada tiga jenis sapi kurban yang ia jual dengan harga yang bervariasi.

Mulai dari sapi jenis Brahman, limosin/Simental dan Sapi jenis Bali.

“Paling laku itu jenis Bali, mulai harga 10 juta sampai 30 juta, Simental dan Simosin harga 35 juta hingga 80 juta dan jenis Brahman harga 25 juta,” ujarnya.

Meski penjualan sapi menurun, namun harga sapi tahun ini naik.

“Biasanya kita beli kepada pemilik sapi dengan harga Rp 12 juta sekarang kita ambilkan Rp 13 juta per ekor,” pungkasnya.(*)

Reporter: Endra Sahab


BACA JUGA