Dalam Bertransaksi Digital, Waspada Penipuan dengan Berbagai Modus

Rabu, 21 Juli 2021 | 19:06 Wita - Editor: Muhammad Fardi -

PINRANG, GOSULSEL.COM – Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi, yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dan Siberkreasi bersama Dyandra Promosindo, dilaksanakan secara virtual pada 21 Juli 2021 di Pinrang, Sulawesi Selatan.

Kolaborasi ketiga lembaga ini dikhususkan pada penyelenggaraan Program Literasi Digital di wilayah Sulawesi. Adapun tema saat ini adalah “Lindungi Diri, Pahami Fitur Keamanan Digital”.

pt-vale-indonesia

Program kali ini menghadirkan 636 peserta dan empat narasumber yang terdiri dari dosen Fakultas Ekonomi Universitas Hasanuddin Dr Anas Iswanto Anwar S.E MM CMW, Senior Manager Gojek Regional Indonesia Timur Mohammad Khomeiny, Koordinator Wilayah Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia Wilayah Sulawesi-Maluku-Maluku Utara Qodriansyah Agam Sofyan, serta Influencer and Actor Jeihan Achtar Nizamuddin.

Adapun yang bertindak sebagai moderator adalah Shinta Ardhany selaku jurnalis. Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi menargetkan peserta sebanyak 57.550 orang.

Pemateri pertama adalah Mohammad Khomeiny yang membawakan tema “Bertransaksi Digital, Mudah dan Aman”. Menurut dia, tak bisa dipungkiri, era pandemi Covid-19 justru menjadi katalisator digitalisasi, termasuk transaksi baik dalam bentuk penggunaan dompet digital dan uang elektronik. Namun, saat ini juga banyak penipuan di internet, seperti penipuan yang mengendalikan rekening pribadi, penipuan yang memanfaatkan data orang lain, transaksi bodong atau tidak sah, serta penipuan lewat pengambilalihan akun seseorang.

“Saat bertransaksi daring, berhati-hati dengan penipuan yang marak terjadi. Waspada penipu dengan berbagai modus,” katanya.

Berikutnya, Jeihan Achtar Nizamuddin menyampaikan materi berjudul “Memahami Aturan Bertransaksi di Dunia Digital”. Ia mengatakan, saat melakukan transaksi baik penjual maupun pembeli harus paham akan hak dan kewajibannya masing-masing. Misalnya, penjual wajib memberikan informasi tentang barang atau jasa secara jujur dan benar, dan pembeli pun wajib membaca informasi serta ikuti prosedur tentang penggunaan barang atau jasa yang dibelinya.

“Hal-hal yang perlu dilakukan sebelum bertransaksi, seperti status penjual serta bandingkan barang,” ujarnya.

Sebagai pemateri ketiga, Anas Iswanto Anwar membawakan tema tentang “Cara dan Legalitas Bayar Tagihan Online”. Menurut dia, beberapa jenis pembayaran daring yang berkembang, di antaranya kartu kredit, transfer ATM, pembayaran via minimarket, pembayaran di rumah atau cash on delivery (COD), serta dompet digital atau e-wallet.

“Selaku konsumen yang baik diharuskan mampu untuk mengontrol dan memanfaatkan kemudahan aktivitas belanja elektronik dengan bijak. Hindari tindakan memperboros diri dengan belanja barang yang tidak penting,” jelasnya.

Adapun Qodriansyah Agam Sofyan, sebagai pemateri terakhir, menyampaikan tema mengenai “Jenis-Jenis Penipuan di Internet dan Cara Menghindarinya”. Ia mengatakan, jenis penipuan yang marak di internet, yaitu scam atau penipuan dengan modus penyamaran sebagai pihak tertentu, dan social engineering yang meliputi phishing, baiting dan malware.

“Tujuan kejahatan ini untuk mendapatkan informasi berharga atau akses pribadi, serta uang,” kata dia.

Setelah pemaparan materi oleh semua narasumber, kegiatan tersebut dilanjutkan dengan sesi tanya jawab yang dipandu moderator. Terlihat antusiasme dari para peserta yang mengirimkan banyak pertanyaan kepada para narasumber. Panitia memberikan uang elektronik senilai Rp 100.000 bagi 10 penanya terpilih.

Program Literasi Digital mendapat apresiasi dan dukungan dari banyak pihak karena menyajikan konten dan informasi yang baru, unik, dan mengedukasi para peserta. Kegiatan ini disambut positif oleh masyarakat Sulawesi.

“Banyak pedagang yang sudah menggunakan QR Indonesian Standard (QRIS), sebagai pembeli mana yang lebih aman menggunakan QRIS atau dompet digital”, ujar Joy Christie yang merupakan salah satu peserta dari kegiatan Literasi Digital di Pinrang.

Menjawab hal tersebut, Khomeiny mengatakan, tidak perlu khawatir dalam hal keamanan QRIS maupun dompet digital ketika bertransaksi, apalagi QRIS merupakan program dari Bank Indonesia untuk mendorong transaksi digital.

Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi akan diselenggarakan secara virtual mulai dari Mei 2021 hingga Desember 2021 dengan berbagai konten menarik dan materi yang informatif yang disampaikan narasumber terpercaya. Bagi masyarakat yang ingin mengikuti sesi webinar selanjutnya, informasi bisa diakses melalui https://www.siberkreasi.id/ dan akun sosial media @Kemenkominfo dan @siberkreasi, serta @siberkreasisulawesi khusus untuk wilayah Sulawesi.(*)


BACA JUGA