Hoaks, Perilaku Sosial Menyimpang Era 4.0

Kamis, 22 Juli 2021 | 19:13 Wita - Editor: Muhammad Fardi -

BOMBANA, GOSULSEL.COM – Sebanyak 1.171 peserta pada hari ini (22/7) antusias mengikuti Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi, yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dan Siberkreasi bersama Dyandra Promosindo, dilaksanakan secara virtual di Bombana, Sulawesi Tenggara.

Kolaborasi ketiga lembaga ini dikhususkan pada penyelenggaraan Program Literasi Digital di wilayah Sulawesi. Adapun tema kali ini adalah “Bersama Melawan Kabar Bohong”.

Program kali ini menghadirkan empat narasumber yang terdiri dari dosen Ilmu Komunikasi Uhamka Jakarta, Wininda Qusnul K; psikolog klinis, Yogestri Rakhmahappin; Alumni 36th Sawasdee by AIESEC in Kasetsart University Thailand, Andreadmaja; dan pemengaruh (influencer), Sri Astuti. Adapun yang bertindak sebagai moderator adalah Erna Virnia selaku jurnalis. Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi menargetkan peserta sebanyak 57.550 orang.

Pemateri pertama adalah Wininda Qusnul K. yang membawakan tema “Informasi Digital, Identitas Digital, dan Jejak Digital dalam Media Sosial”. Ia mengatakan bahwa literasi digital tidak sekadar kemampuan mengoperasikan alat, tetapi juga keterampilan kognitif, motorik, sosiologis, sampai emosional.

“Keterampilan ini yang harus dilatih. Ini adalah keterampilan yang dibutuhkan dalam menggunakan media digital agar bisa meninggalkan jejak digital yang baik,” katanya.

Berikutnya, Yogestri Rakhmahappin menyampaikan materi berjudul “Bersama Lawan Kabar Bohong, Dampak Penyebaran Berita Hoax”. Dari sudut pandang psikologi sosial, kata dia, penyebaran hoaks merupakan perilaku sosial menyimpang.

“Hoaks itu menular, sama seperti penyakit atau virus, sehingga individu dalam massa bereaksi dengan cara yang sama. Efek ini menyebarkan emosi dan perilaku dari satu orang ke orang lainnya,” ungkapnya.

Sebagai pemateri ketiga, Andreadmaja membawakan tema “Digital Culture: Mengenal Lebih Jauh Cara Menyuarakan Pendapat di Sosial Media”. Menurut dia, ada lima hal yang perlu diperhatikan sebelum berkomentar, yaitu berkomentar sesuai konteks, tidak menyerang pribadi, menggunakan bahasa yang sopan, menghargai pendapat orang lain, dan berpikir ulang sebelum mengirim.

“Gunakan media sosial sebagai wadah untuk membentuk pribadi, supaya dikenal masyarakat luas sebagai pribadi baik,” pungkasnya.

Adapun pemateri terakhir, Sri Astuti, menyampaikan tema “Digital Safety: Tips dan Pentingnya Internet Sehat”. Ia menuturkan, salah satu cara melindungi diri di internet adalah membuat kata sandi yang kuat dan tidak mudah ditebak.

“Kita bisa menciptakan internet sehat dalam keluarga dengan membimbing keluarga untuk mengakses konten yang sesuai, menghindari misinformasi, dan jaga kerahasiaan data pribadi,” katanya.

Setelah pemaparan materi oleh semua narasumber, kegiatan dilanjutkan sesi tanya jawab yang dipandu moderator. Salah seorang peserta, Aulia, bertanya tentang bagaimana dampak dan solusinya jika seseorang tidak sengaja menyebarkan informasi yang tidak benar. Wininda menanggapi bahwa hal tersebut termasuk disinformasi. Orang yang menyebarkannya percaya bahwa informasi tersebut benar (padahal tidak), tetapi dia tidak bermaksud membahayakan orang lain.

“Adapun risiko yang dihadapi lebih pada tanggung jawab moral,” terang dia.

Program Literasi Digital mendapat apresiasi dan dukungan dari banyak pihak karena menyajikan konten dan informasi yang baru, unik, dan mengedukasi para peserta. Kegiatan ini disambut positif oleh masyarakat Sulawesi.

Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi akan diselenggarakan secara virtual mulai dari Mei 2021 hingga Desember 2021 dengan berbagai konten menarik dan materi yang informatif yang disampaikan narasumber terpercaya. Bagi masyarakat yang ingin mengikuti sesi webinar selanjutnya, informasi bisa diakses melalui https://www.siberkreasi.id/ dan akun sosial media @Kemenkominfo dan @siberkreasi, serta @siberkreasisulawesi khusus untuk wilayah Sulawesi.(*)


BACA JUGA