Menparekraf, Sandiaga Uno (kiri bawah) saat mengikuti silahturahmi virtual bersama RTQ Nurul Jihad, Senin (26/07/2021)

Menparekraf Sandiaga Uno, Donatur Tetap Rumah Tahfiz yang Sempat Ditembok Anggota DPRD

Senin, 26 Juli 2021 | 18:31 Wita - Editor: Andi Nita Purnama - Reporter: Agung Eka - Gosulsel.com

MAKASSAR, GOSULSEL.COM — Rumah Tahfiz Quran (RTQ) Nurul Jihad Makassar sempat menjadi viral. Itu karena penutupan akses jalan masuknya yang dipagari oleh seorang Anggota DPRD Pangkep.

Kabar tersebut juga sampai ke telinga Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno. Ia mengaku terkejut dengan penutupan tersebut.

pt-vale-indonesia

Hal itu disampaikannya saat bertemu dengan Hafidz dan Hafidzah RTQ Nurul Jihad secara virtual, Senin (26/07/2021). Silaturahmi dan doa bersama ini turut dihadiri oleh Anggota DPR RI Komisi XI, Kamrussamad yang juga Founder Kahmipreneur.

“Saya sangat terkejut membaca berita. Rasulullah selalu memberikan teladan bahwa generasi yang membawa keselamatan itu adalah Qurani. Adalah makhluk mulia yang terus kita cetak karena bisa membawa 40 dari keluarga, kerabat dan teman masuk surga insha Allah,” ungkapnya.

“Oleh karena itu saya terkejut. Dan berita tersebut sangat menyentuh hati saya dan saya langsung menghubungi Kamrussamad,” sambung Sandiaga.

Atas kejadian tersebut, Sandiaga juga mengaku ingin menjadi donatur tetap dari rumah tahfiz tersebut dan menghadirkan kantor administrasi. Sebagaimana yang juga turut diharapkan oleh hafidz hafidzah RTQ Nurul Jihad, Muh Rifqy dan Nismayani.

“Saya bersedia jadi donatur tetap. Juga permintaan insha Allah untuk menghadirkan office administrasi bagi untuk mengatur kebutuhan di rumah tahfiz,” jelas Sandiaga.

Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini meminta semua kalangan untuk turut membantu RTQ Nurul Jihad. Sehingga tujuan mulianya bisa lebih mudah tercapai.

“Lebih dari 300 peserta di Fb live dan kita angkat lagi di Instagram untuk yang ada di Sulsel dan seluruh Indonesia mungkin dunia untuk sama-sama memberikan bantuan ke RT untuk mencetak hafidz dan hafidzah,” jelasnya.

Sementara itu, Pengurus Tahfidz Qur’an Nurul Jihad Abdul Wasid mengungkapkan, sejauh ini ada sebanyak 51 santri yang terdiri dari 35 santri putra dan 16 santri putri. “Sejauh ini yang masih mengantri ada sebanyak 87 santri, mereka menunggu karena saat ini rumah Tahfidz Qur’an Nurul Jihad belum bisa menampung mereka,” tegasnya.

Acara yang digelar secara virtual tersebut turut dihadiri oleh seluruh Stafsus dan beberapa pejabat Kemenparekraf, seperti Ketua Binrohis, Pelaksana tugas Kepala Biro Komunikasi Kemenparekraf.(*)


BACA JUGA