Hargai Karya, Jujur Berbisnis Daring
PALOPO, GOSULSEL.COM – Sebanyak 699 peserta antusias mengikuti Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi, yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dan Siberkreasi bersama Dyandra Promosindo, dilaksanakan secara virtual pada 30 Juli 2021 di Palopo, Sulawesi Selatan.
Kolaborasi ketiga lembaga ini dikhususkan pada penyelenggaraan Program Literasi Digital di wilayah Sulawesi. Adapun tema kali ini adalah “Sejahtera Lewat Dunia Digital”.
Program kali ini menghadirkan empat narasumber yang terdiri dari fasilitator National Support for Local Investment Climates (NSLIC), Sri Dewi Jayanti Biahimo; presenter TV, Ayi Dara; Trainer Digital Entrepreneur, Maya Oktharia; dan dosen, peneliti, sekaligus narablog, Nurul Fadhillah. Adapun yang bertindak sebagai moderator adalah Shinta Ardan selaku jurnalis. Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi menargetkan peserta sebanyak 57.550 orang.
Pemateri pertama adalah Dewi yang membawakan materi kecakapan digital dengan tema “Literasi Digital di Dunia Lokapasar”. Menurut dia, pandemi melahirkan tantangan sekaligus peluang baru bagi pengusaha untuk beradaptasi dengan e-pasar. Nilai transaksinya yang naik 84 triliun rupiah dibanding tahun lalu menjadi indikator pesatnya perkembangan perniagaan digital di Indonesia.
Berikutnya, Ayi menyampaikan materi etika digital berjudul “Pengetahuan Dasar dan Aturan Usaha Daring”. Ia mengatakan, dalam usaha daring, sikap ramah, jujur, responsif, santun, dan menghargai persaingan adalah etika yang harus dimiliki. Ini bertujuan untuk memberikan kesadaran ke pelaku bisnis, mewujudkan manajemen yang baik, dan menjauhkan citra buruk.
Sebagai pemateri ketiga, Maya membawakan tema budaya digital tentang “Peran Literasi untuk Mengubah Pola Pikir Konsumtif Menjadi Lebih Produktif”. Menurut dia, Beberapa hal yang perlu dilakukan untuk mengontrol hasrat konsumerisme, antara lain menentukan batasan kebutuhan, skala prioritas, dan anggaran belanja. Cermat menilai harga miring dengan kualitas barang, menghindari panic buying dan stalking toko daring juga penting untuk meningkatkan kontrol diri.
Adapun Nurul, sebagai pemateri terakhir, menyampaikan tema keamanan digital mengenai “Perlindungan Hak Cipta di Ranah Digital”. Ia mengatakan, kita harus meneliti keaslian barang/karya, baik berwujud fisik maupun digital, sebelum menjual kembali atau membeli barang/karya tersebut agar terhindar dari jerat hukum pelanggaran hak cipta.
“Sekalipun memang tak ada sesuatu yang baru di bawah matahari, tetapi mengambil ciptaan orang tidak boleh menjadi pilihan,” pesannya.
Setelah pemaparan materi oleh semua narasumber, kegiatan dilanjutkan sesi tanya jawab yang dipandu moderator. Salah satu pertanyaan menarik dari peserta adalah tentang bagaimana cara agar literasi digital dapat diterima luas dan merata di seluruh daerah. Narasumber menjelaskan bahwa Kominfo memiliki program lain agar setiap kecamatan bisa menerima akses internet.
Dana desa juga bisa dimanfaatkan untuk mendukung pemerataan akses internet, sehingga literasi digital bisa menjangkau seluruh masyarakat. Secara mandiri, kita pun bisa berbagi informasi kepada teman-teman kita yang belum menerima program kecakapan digital ini.
Program Literasi Digital mendapat apresiasi dan dukungan dari banyak pihak karena menyajikan konten dan informasi yang baru, unik, dan mengedukasi para peserta. Kegiatan ini disambut positif oleh masyarakat Sulawesi.
Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi akan diselenggarakan secara virtual mulai dari Mei 2021 hingga Desember 2021 dengan berbagai konten menarik dan materi yang informatif yang disampaikan narasumber terpercaya. Bagi masyarakat yang ingin mengikuti sesi webinar selanjutnya, informasi bisa diakses melalui https://www.siberkreasi.id/ dan akun sosial media @Kemenkominfo dan @siberkreasi, serta @siberkreasisulawesi khusus untuk wilayah Sulawesi.(*)