Membangun Bisnis Daring yang Profesional dan Beretika

Sabtu, 31 Juli 2021 | 18:41 Wita - Editor: Muhammad Fardi -

KOLAKA, GOSULSEL.COM – Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dan Siberkreasi bersama Dyandra Promosindo, dilaksanakan secara virtual pada 31 Juli 2021 di Kolaka, Sulawesi Tenggara.

Kolaborasi ketiga lembaga ini dikhususkan pada penyelenggaraan Program Literasi Digital di wilayah Sulawesi. Adapun tema kali adalah “Sejahtera Lewat Dunia Digital”.

pt-vale-indonesia

Program kali ini dihadiri oleh 650 peserta dan menghadirkan empat narasumber yang terdiri dari Presenter TV Ajeng Mawaddah Puyo, Praktisi IT dan CTO Mec Indonesia Dedy Triawan, Kepala HKI di Kontrak Hukum Ardian Yuliarsya, serta CEO Jelajah Sultra Rahman Jasmanto Ashari.

Adapun bertindak sebagai moderator adalah Marketing Executive PT Media Innity Indonesia Ginar Ayuningtyas. Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi menargetkan 57.550 orang peserta.

Acara dimulai dengan sambutan berupa video dari Presiden Republik Indonesia Joko Widodo yang menyalurkan semangat literasi digital untuk kemajuan bangsa.

“Infrastruktur digital tidak berdiri sendiri. Jadi, saat jaringan internet sudah tersedia, harus diikuti dengan kesiapan-kesiapan pengguna internetnya agar manfaat positif internet dapat dioptimalkan untuk membuat masyarakat semakin cerdas dan produktif,” kata Presiden.

Pemateri pertama adalah Dedy Triawan yang membawakan tema “Literasi Digital di Dunia Marketplace”. Menurut dia, hal utama dalam memulai bisnis daring adalah punya pola pikir atau mindset yang bagus, di mana hal ini nantinya juga akan berpengaruh ke perencanaan dan eksekusi bisnis.

“Mindset kalau sudah positif otomatis eksekusi yang dilakukan lebih terarah. Bisnis daring ini kalau gagal bisa bikin drop, tapi dengan mindset yang baik, kegagalan itu justru jadi pembelajaran dan introspeksi untuk bangkit lagi,” tuturnya.

Berikutnya, Rahman Jasmanto Ashari menyampaikan topik “Pengetahuan Dasar dan Aturan Bisnis (usaha) Online”. Rahman mengatakan, untuk meraih kepercayaan konsumen, pebisnis daring perlu memiliki website dan akun media sosial (medsos). Terlebih lagi saat ini marak penipuan oleh toko daring atau akun palsu yang membuat orang ketakutan belanja daring.

“Dengan memiliki website sendiri menunjukkan bahwa kita profesional dan serius. Kalau belum bisa membuat website, bisa pakai medsos dulu,” sarannya.

Sebagai pemateri ketiga, Ajeng Mawaddah Puyo membawakan tema “Peran Literasi Digital untuk Mengubah Mindset Konsumtif Menjadi Produktif”. Ia mengatakan, saat ini dengan semua kemudahan dari media digital membuat masyarakat lebih konsumtif. Tidak hanya menjadi pembeli yang konsumtif, tapi juga penonton yang konsumtif.

“Tentukan posisi kita apakah hanya akan menjadi pengguna digital yang konsumtif ataukah mau mengubah mindset menjadi pencipta dan lebih produktif. Dalam hal ini butuh peran literasi digital,” ujarnya.

Adapun sebagai pemateri terakhir, Ardian Yuliarsya menyampaikan tema “Perlindungan Hak Cipta di Ranah Digital”. Ia mengatakan, pencipta punya hak eksklusif atas barang ciptaannya dan punya hak melindungi hasil kreasinya bila dilanggar pihak lain. Lantas, apakah menjual barang yang melanggar hak cipta itu termasuk pelanggaran hak cipta dan bisa dihukum?.

“Kalau Anda tahu barang ini barang bajakan, meng-copy hak cipta atau karya orang lain, Anda tahu semua itu tapi tetap menjualkan maka Anda berisiko dikenai sanksi pidana,” ungkapnya.

Setelah pemaparan materi oleh semua narasumber, kegiatan tersebut dilanjutkan dengan sesi tanya jawab yang dipandu moderator. Terlihat antusias dari para peserta yang mengirimkan banyak pertanyaan kepada para narasumber.

Panitia memberikan uang elektronik senilai Rp100.000 bagi 10 penanya terpilih. Program Literasi Digital mendapat apresiasi dan dukungan dari banyak pihak karena menyajikan konten dan informasi yang baru, unik, dan mengedukasi para peserta. Kegiatan ini disambut positif oleh masyarakat Sulawesi.

“Seberapa penting berpikir inovatif dalam berbisnis daring?” tanya Naldos Sirait, salah satu peserta kegiatan literasi digital.

Rahman Jasmanto Ashari mengatakan, berbisnis daring itu harus se-kreatif dan se-inovatif mungkin karena pesaing di dunia bisnis daring sangat banyak.

Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi akan diselenggarakan secara virtual mulai dari Mei 2021 hingga Desember 2021 dengan berbagai konten menarik dan materi informatif yang disampaikan narasumber terpercaya. Bagi masyarakat yang ingin mengikuti sesi webinar selanjutnya, informasi bisa diakses melalui https://www.siberkreasi.id/ dan akun media sosial @Kemenkominfo dan @siberkreasi, serta @siberkreasisulawesi khusus untuk wilayah Sulawesi.(*)


BACA JUGA