Proses tambang nikel di smelter PT Vale Indonesia/Ist

Keuntungan Vale Indonesia Meroket pada Triwulan Ketiga 2021

Jumat, 29 Oktober 2021 | 23:37 Wita - Editor: Andi Nita Purnama - Reporter: Agung Eka - Gosulsel.com

JAKARTA, GOSULSEL. COM — PT Vale Indonesia Tbk (INCO) kembali melaporkan pencapaian kinerja keuangan yang tidak diaudit untuk triwulan ketiga tahun 2021 (3T21). Penjualan dan pendapatan meningkat dibandingkan dengan triwulan sebelumnya.

Pada triwulan ketiga kali ini, Vale mencatat penjualan sebesar 18.571 metrik ton (t) nikel matte dengan pendapatan sebesar AS$ 271,5 juta. Itu meningkat masing-masing sebesar 17 persen dan 30 persen dibandingkan triwulan sebelumnya.

“Kami terus mengirimkan lebih banyak volume penjualan pada 3T21 dan di saat yang bersamaan, kami juga diuntungkan dari kenaikan harga nikel selama periode tersebut,” ungkap CEO Vale Indonesia, Febriany Eddy, Kamis (28/10/2021).

“Kami juga membukukan laba yang lebih tinggi sebesar AS$ 64,2 juta, meskipun beban pokok pendapatan lebih tinggi bila dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Harga realisasi rata-rata kami pada 3T21 adalah 11 persen lebih tinggi dibandingkan pada 2T21,” tambah Febriany.

Pada sisi biaya, beban pokok pendapatan Vale Indonesia per metrik ton nikel matte yang dijual pada 3T21 meningkat sebesar 8 persen dari triwulan sebelumnya. Hal ini terutama didorong oleh harga batu bara yang lebih tinggi.

Jika dibandingkan dengan 2T21, konsumsi HSFO dan diesel masing-masing mengalami penurunansebesar 10 persen dan 4 persen. Sementara konsumsi batubara meningkat sebesar 28 persen.

Peningkatan konsumsi batu bara terutama disebabkan oleh produksi yang lebih tinggi dan tingkat konsumsi batu bara yang lebih tinggi, mengimbangi tingkat konsumsi HSFO yang lebih rendah. Selama periode tersebut, baik harga HSFO, diesel, dan batu bara masing-masing meningkat sebesar 12 persen,13 persen, dan29 persen.

Vale Indonesia juga mencatat EBITDA sebesar AS$125,0 juta pada 3T21, naik73 persen bila dibandingkan dengan AS$72,3 juta yang dicatat pada 2T21. Itu karena volume penjualan yang lebih tinggi danharga realisasi yang lebih tinggi.

Kas dan setara kas Grup pada 30 September 2021 dan 30 Juni 2021 masing-masing sebesar AS$ 469,6 juta dan AS$ 426,5 juta karena Grup menerima pendapatan dan restitusi pajak yang lebih tinggi pada3T21.

“PT Vale Indonesia akan senantiasa berhati-hati mengontrol pengeluaran. Agar menjaga ketersediaan kas,” tukas Febriany.(*)


BACA JUGA