Kepala BPS Sulsel, Suntono/INT

Januari 2022, BPS: Kebijakan Harga Minyak Pengaruhi Inflasi di Sulsel

Kamis, 03 Februari 2022 | 11:24 Wita - Editor: Dilla Bahar - Reporter: Agung Eka - Gosulsel.com

MAKASSAR, GOSULSEL.COM – Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Selatan melaporkan inflasi pada Januari 2022. Seluruh kota yang menjadi sampel pendataan pun mengalami inflasi.

“Inflasi Sulsel pada bulan Januari 2022 itu sebesar 0,57 persen dan ditandai dengan naiknya indeks harga konsumen (IHK) secara nasional termasuk di Sulsel,” ujar Kepala BPS Sulsel, Suntono, Kamis (03/02/2022).

pt-vale-indonesia

Dikatakan Suntono, lima daerah dari 24 kabupaten/kota di Sulsel yant didata untuk tingkat inflasi dan deflasi. Adalah Makassar, Parepare, Bulukumba, Watampone, dan Palopo.

Hasilnya, inflasi tertinggi ada di Kota Parepare dengan 1,18 persen. Kemudian disusul Kota Makassar di angka 0,56 persen, Bulukumba 0,51 persen, Watampone 0,41 persen dan Kota Palopo dengan 0,36 persen.

Suntono menyatakan, inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks pada sebagian besar kelompok pengeluaran. Yakni kelompok makanan, minuman, dan tembakau menyumbang sebesar 1,07 persen.

Kemudian kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,12 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,84 persen; kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 1,13 persen.

Pada kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,07 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,22 persen; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,37 persen.

Sementara itu beberapa kelompok mengalami deflasi. Seperti kelompok kesehatan sebesar 0,11 persen; kelompok transportasi sebesar 0,01 persen; dan kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,14 persen; sedangkan kelompok pendidikan tidak mengalami perubahan.

Kata Suntono, komoditas yang memberikan andil inflasi pada kelompok ini yaitu: rokok kretek filter, telur ayam ras, minyak goreng, rokok putih, rokok kretek, udang basah, beras, bawang merah, wortel, daging ayam ras. Sementara yang memberikan andil deflasi yaitu: cabai rawit, tomat, cabai merah, kangkung, jeruk nipis/limau, ikan katamba, ikan bandeng/ikan bolu, sawi hijau, kol putih/kubis, ikan ekor kuning.

Sebelumnya, harga minyak goreng baru-baru ini ditekan atas intervensi pemerintah. Berkat itu, angka inflasi komoditas tersebut mengalami penurunan.

Untuk tingkat inflasi tahun kalender sebesar 0,57 persen. Dan tingkat inflasi tahun Januari 2021 ke Januari 2022 sebesar 2,69 persen. (*)


BACA JUGA