Tangkapan layar aksi IRT banting anak yatim di Gowa.

Tuduh Curi Uang Hingga Banting Anak Yatim, IRT di Gowa Diperiksa Polisi

Rabu, 09 Maret 2022 | 22:35 Wita - Editor: Andi Nita Purnama - Reporter: Endra Sahar - Gosulsel.com

GOWA, GOSULSEL.COM — Polres Gowa telah memeriksa seorang ibu rumah tangga (IRT) di Kabupaten Gowa terkait dugaan kekerasan yang dilakukan kepada anak perempuan dibawah umur.

Terduga berinisial SR (36) itu menjalani pemeriksaan di Polres Gowa, pada Rabu (09/03/2022).

pt-vale-indonesia

“Hari ini terduga pelaku sudah datang ke Polres Gowa untuk dimintai keterangan. Perkembangan kasus ini akan kami sampaikan selanjutnya,” kata Kasi Humas Polres Gowa, AKP M Tambunan.

Tambunan menjelaskan bahwa, SR dimintai keterangan lantaran diduga melakukan kekerasan kepada seorang anak perempuan yang masih dibawah umur pada Senin (07/03/2022) lalu.

Aksi kekerasan itu sempat direkam oleh warga dan viral di media sosial. Dalam rekaman tersebut, SR membanting korban hingga terpental ke tanah. Korban pun terlihat meronta-ronta sambil menangis.

Tambunan menyebutkan, dugaan kekerasan itu terjadi di Desa Tanrara, Kecamatan Bontonompo Selatan, Kabupaten Gowa.

Dia menuturkan kronologis kekerasan yang dialami korban KA yang juga seorang pelajar ini berawal saat terduga pelaku mendatangi rumah tante korban.

Terduga pelaku menuduh korban yang mencuri uangnya di dalam rumah. Karena emosi, terduga pelaku kemudian membanting korban.

“Pelaku langsung menarik tangan korban lalu membantingnya ke tanah,” ujar Tambun.

Pasca kejadian tersebut, korban mengalami rasa sakit pada paha bagian kanannya. Korban diketahui adalah anak yatim yang ditinggal oleh ibunya karena menikah lagi.

“Jadi informasi yang kami dapat pasca kejadian tersebut, bahwa korban saat ini tinggal bersama tantenya. Karena kejadian ini tante korban melaporkan kekerasan ini ke Polres Gowa,” jelasnya.

Tambunan juga menyampaikan kepada seluruh masyarakat Kabupaten Gowa agar tidak melakukan aksi kekerasan terhadap anak karena perlakuan kasar terhadap anak akan mempengaruhi mental anak-anak itu sendiri.

“Saya juga mengajak masyarakat menjadi yang terdepan dalam melakukan perlindungan terhadap anak-anak dari perlakuan orang-orang yang tidak bertanggung jawab dari bentuk kekerasan,” pungkasnya.(*)


BACA JUGA