Pansus DPRD Gowa Kunker ke Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor

Sabtu, 11 Juni 2022 | 16:45 Wita - Editor: Andi Nita Purnama - Reporter: Endra Sahar - Gosulsel.com

BOGOR, GOSULSEL.COM — Pansus DPDR Kabupaten Gowa melakukan kunjungan kerja ke Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Tirta Pakuan di Jalan Siliwangi, Kota Bogor, Jawa Barat, Jumat (10/06/2022).

Rombongan pansus DPRD Gowa itu di pimpin oleh Ketua Pansus Hj. Sitti Husniah, didampingi Wakil Ketua H. Muh. Yusuf Sommeng, serta Sekretaris Pansus, H. Muslimin Dg. Mile. Hadir juga dalam rombongan Direktur PDAM Gowa, H. Hasanuddin Kamal.

pt-vale-indonesia

Rombongan pansus DPRD Gowa itu selanjutnya diterima oleh Direktur Utama Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor, H. Rino Indira G, Direktur Umum H. Rivelino Rizky, dan Direktur Teknik Ardani Yusuf.

Ketua Pansus Hj. Sitti Husniah menyebutkan bahwa, kunjungan kerja pansus DPRD Gowa ini dalam rangka meningkatkan wawasan dan referensi terkait pembahasan Ranperda tentang Perusahaan Umum Daerah Tirta Jeneberang Kabupaten Gowa.

“Ini salah satu tugas kami di pansus DPRD Gowa untuk melakukan sharing informasi terkait Ranperda yang saat ini dalam tahap pembahasan,” ujarnya.

Sementara itu, Direktur Utama Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor, H. Rino Indira G mengatakan bahwa, saat ini Perumda Tirta pakuan memiliki 171 ribu pelanggan atau sekitar 67% dari total penduduk yang ada di Kota Bogor.

Dia menjelaskan, pada tahun 1977 kota Bogor pertama memiliki Perda dengan mendirikan perusahaan daerah air minum (PDAM).

“Baru pada tahun 2020 lalu Perda itu diubah menjadi Perumda Tirta Pakuan.
Dengan ada perubahan bentuk Perumda ini, kami melakukan beberapa program kerja diantaranya memastikan pelanggan kami menerima pelayanan sesuai yang dijanjikan dalam perda pelayanan,” jelasnya.

“Jadi kami ada dua perda yaitu perda pendirian dan perda pelayanan. Jadi melalui perda pelayanan ini, kami memastikan hak-hak pelanggan telah terakomodir,” sambungnya.

Dia menambahkan bahwa, Perumda Tirta Pakuan saat ini memiliki Automatic Meter Id. Dengan adanya Automatic meter ini sedikit mengurangi kehilangan air di masyarakat.

“Kita dapat membaca per jam meteran ini berputar. Perhari kita punya datanya, perminggu kita punya datanya dengan automatic meter ini. Tapi terkendala dengan harga yang mahal. Untuk meteran air biasa itu 200 sampai 300rb kalau kita pakai yang automatic ini 1jt. Jadi saat ini kami secara internal mencari solusi yang lebih murah,” tambahnya.(*)


BACA JUGA