Foto bersama usai memberikan keterangan terkait kebijakan baru ekspor porang ke China di Balai Karantina Pertanian Makassar, Rabu (22/06/2022)

Dua Perusahaan asal Sulsel Siap Ekspor Besar-besaran Porang ke China

Rabu, 22 Juni 2022 | 17:26 Wita - Editor: Dilla Bahar - Reporter: Agung Eka - Gosulsel.com

MAKASSAR, GOSULSEL.COM – Angin segar untuk komoditas porang di Sulawesi Selatan (Sulsel). Setelah mendapat lampu hijau atas kerjasama Indonesia dan China, kini ekspor komoditas itu kembali bisa dilakukan.

Ada dua perusahaan eksportir Porang asal Sulsel yakni PT Harvestama Biota Alam dan Insan Argo yang mendapat persetujuan untuk melakukan proses ekspor. Kepastian itu didapat usai diterbitkannya nomor registrasi General Administration of Customs of The People’s Republic of China (GACC) pada system China Import Food Enterprises Registration (CIFER) GACC.

China sebelumnya memperketat akitivitas ekspor. Sebagaimana instruksi dari Import and Export Food Safety Departement GACC kepada Subordinate Custom di China, terhitung sejak Juni 2020 serpih porang tujuan China dihentikan melalui Notice on Stopping Release of Imported Konjac Chips.

Koordinator Bidang Karantina Tumbuhan Balai Karantina Pertanian Makassar, Nuni Ujiani Natsir menyampaikan aturan itu akhirnya dilepas setelah adanya perjanjian bilateral antara pemerintah Indonesia-China.
Hanya saja, proses ekspor serpih porang kali ini butuh beberapa tahapan.

“Jadi dari pihak eksportir harus lebih dulu teregistrasi di GACC. Demikian juga untuk para petaninya,” ungkap Nuni.

Setelah ini, Nuni mengatakan bahwa dua perusahaan asal Sulsel ini didorong untuk bisa melakukan ekspor tahun ini. Pihaknya berharap kali ini jumlahnya bisa melebihi target dari tahun 2021 yakni 1.149 ton.

“Semoga bisa melebihi target tahun lalu. Kemarin kita mengalami penurunan cukup signifikan dari Indonesia menuju China di tahun 2021, dengan besaran penurunan 75% dari tahun 2020 dengan jumlah 1.046 ton hingga 2021,” jelasnya.

COO PT Harvestama Biota Alam, Selli Selli Novita Pisgo mengaku pihaknya siap kembali melakukan ekspor serpih porang ke China setalah adanya kebijakan baru itu. Ia juga berharap pemenuhan target melebihi tahun lalu.

“Untuk jadwal eskpornya kita tidak bisa pastikan tapi kami targetkan bisa melebihi tahun 2021,” ungkap Selli.

Terakhir, Kepala Balai Karantina Pertanian Makassar, Lutife Natsir berkomitmen agar proses ekspor serpih porang bisa berjalan dengan baik. Adapun proses pemeriksaannya dipastikan tidak dipungut biaya untuk para eksportir.

“Ini patut kita syukuri. Dan tidak ada bayaran karena ini adalah bentuk pelayanan kita. Teman-teman kita di Balai Karantina betul-betul mengabdi kepada masyakarat,” tukas Lutife. (*)


BACA JUGA