Ketua Golkar Sulsel, Taufan Pawe (kiri)/Ist

Diancam Somasi, Ketua Golkar Sulsel Nyatakan Siap Hadapi Tim Hukum NH

Minggu, 24 Juli 2022 | 15:10 Wita - Editor: Dilla Bahar - Reporter: Agung Eka - Gosulsel.com

MAKASSAR, GOSULSEL.COM – Ketua DPD I Golkar Sulsel, Taufan Pawe (TP) menyatakan siap menghadapi jika pernyataannya dipersoalkan oleh tim hukum, Nurdin Halid (NH). Hal itu disampaikannya menjawab pertanyaan wartawan soal somasi tim hukum Nurdin Halid, Syahrir Cakkari.

Dalam kesempatan itu Taufan Pawe tidak sendirian. Ia didampingi Wakil Sekretaris DPD I Nasran Mone, Anggota DPRD Sulsel Taqwa Muller, Juru bicara, Zulham Arief, dan Ketua AMPG Sulsel sekaligus Ketua Komisi E DPRD Sulsel, Rahman Pina.

pt-vale-indonesia

Wali Kota Parepare itu baru tiba dari Jakarta. Ia tidak berada di Makassar ketika dua kelompok ribut-ribut di Kantor DPD I Golkar Sulsel beberapa waktu yang lalu.

Taufan mengatakan pernyataannya menyebut Nurdin Halid otaki rapat pleno, ia sampaikan menjawab pertanyaan wartawan. “Saya jujur katakan kejadian ini memang sumbernya dari Pak Nurdin Halid, bahkan ada kata otaki. Saya bilang ini off the record, tapi sudah keluar (ke publik) apa boleh buat,” katanya di Warkop Sija Sawerigading, Minggu (24/07/2022).

“Saya bukan orang munafik saya bukan orang pengecut. Itu realitas hidup saya, saya akan hadapi apapun,” lanjutnya.

Taufan Pawe melanjutkan, rapat pleno pengurus DPD I yang dipimpin Ketua Harian, Kadir Halid punya rangkaian dengan sejumlah peristiwa sebelumnya. Olehnya itu, ia menyebut diksi diotaki dalam pernyataannya sebelumnya.

“Sebenarnya Statement itu bersumber dari pertanyaan wartawan. Saya katakan kejadian sekarang ini adalah rangkaian kejadian yang tidak bisa dipisahkan antara satu dengan lain,” tambah TP.

“Terus pertanyaan selanjutnya bagaimana tanggapan saya dengan keadaan ini. Saya katakan kader Golkar yang baik tidak mungkin saling mencederai, tidak mungkin ambil langkah inkonstitusional,” lanjutnya.

Politisi berlatar doktor ilmu hukum itu menilai rapat pleno kubu Kadir Halid tidak sah berdasarkan juklat nomor 4 tahun 2020. Menurutnya, juklat itu mengatur secara jelas rapat pleno hanya bisa dipimpin ketua. Kedua rapat pleno agendanya harus jelas, harus tercantum dengan baik.

“Bahkan agenda tercantum dengan baik supaya persiapan pleno cukup. Undangan pleno kemarin itu hanya undangan pleno tidak ada agendanya. Saya dikonfirmasi pengurus, saya bilang itu tidak sah. Saya di Jakarta ada agenda tidak bisa hindari. Ada dari menteri,” katanya.

Taufan Pawe mengaku siap jika kubu Nurdin Halid melayangkan somasi atas perbuatannya. “Sekarang kalau bicara itu mau dipersoalkan itu mau disomasi, dalam hukum ada namanya Notoir. Saya sudah siap dengan pembelaan,” katanya.

“Tidak menutup kemungkinan saya punya kartu truf untuk membuktikan, tapi semuanya itu saya harus katakan kepada kita saya lebih cinta Golkar. Saya tidak mau rusak Golkar, ini kata kuncinya,” lanjut Taufan Pawe.

TP menyatakan siap membuktikan pernyataannya jika ada pihak yang keberatan. “Kalau saya ada keberatan, itu otaknya si A saya bisa buktikan. Dalam teori hukum ada istilah kausalitas, sebab akibat. Kalau ada asap saya harus buktikan ada api. Insyaallah saya adalah kader Golkar, saya selalu menjaga harkat, martabat, dan marwah Golkar,” tutupnya. (*)


BACA JUGA