#Maros
HMI Tagih Janji Kapolres Maros Tuntaskan Isu Dugaan Mafia BBM
MAROS, GOSULSEL.COM– Sepekan pasca unjuk rasa menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) dan penuntasan isu dugaan mafia BBM bersubsidi di Kabupaten Maros. Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) cabang Maros kembali menagih janji Kapolres Maros AKBP Awaludin Amin.
Kala itu, AKBP Awaludin Amin menerima aspirasi massa HMI cabang Maros didalam ruang paripurna DPRD Maros. Dihadapan para mahasiswa ia mengaku tidak akan segan-segan menindak siapapun pelakunya meskipun ada oknum polisi yang terlibat.
Melalui sambungan telepon, AKBP Awaludin Amin mengaku bahwa pihaknya saat ini masih menyelidiki isu tersebut. Tidak hanya itu, pihaknya juga berupaya melakukan pengawasan ekstra ketat diseluruh stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) diwilayah kerjanya.
“Penyelidikan masih terus kita lakukan. Cuman memang butuh waktu mengungkap persoalan ini. Selain, itu juga kami melakukan pengawasan di 13 SPBU yang ada. Hal ini kita lakukan juga untuk mencegah terjadinya tindakan penyalahgunaan BBM,” katanya. Senin (5/9/2022).
AKBP Awaludin Amin mengatakan bahwa pihaknya tidak perlu didesak untuk mengusut tuntas isu mafia BBM ini. Pasalnya, jauh hari sebelum ia resmi menjabat sebagai kepala kepolisian di Maros isu ini sudah menjadi salah satu targetnya.
“Persoalan BBM ini menyusahkan banyak orang. Ini sudah saya jadikan PR bahkan sebelum saya resmi menjadi Kapolres disini. Cuman memang butuh waktu,” jelasnya.
Dikonfirmasi terpisah Ketua umum HMI cabang Maros Muhammad Akmal mengatakan, dalam pengungkapan isu yang meresahkan masyarakat ini sangat bisa dengan membuka jejak digital disemua SPBU yang ada di Maros.
“Saya kira semua terpantau dengan baik. Tinggal bagaimana kepolisian membedah rekaman cctv yang terpasang hampir disetiap sudut SPBU. Kalau itu dilakukan jelas akan kelihatan siapa pelakunya,” ujar Akmal.
Akmal bilang, bahkan jika seandainya ada rekaman yang terpotong atau terhapus maka dugaan permainan antara pihak SPBU dan mafia benar adanya. Hal ini, lanjut Akmal tidak bisa dibiarkan begitu saja.
“Coba itu dibuka, pasti ketahuan mulai dari kendaraan yang diduga digunakan sampai pada penggunaan jerigen. Belum lagi kuota BBM bersubsidi yang didistribusikan sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang jadi sasaran penerima manfaat. Jika kurang atau lebih berarti memang indikasi permainan itu ada,” jelasnya.
Lebih lanjut Akmal, bahwa dirinya sangat yakin jika dibawa kepemimpinan AKBP Awaludin Amin sangat mungkin untuk mengungkap hal itu. “Masyarakat Maros masih menunggu sampai saat ini, bagaimana bapak Kapolres mampu untuk mengungkap fakta sesuai janjinya beberapa waktu lalu. Jika tidak, sungguh sangat disayangkan,” tuturnya.
Seperti diketahui, saat ini gelombang unjuk rasa terkait penolakan kenaikan harga BBM dan juga penuntasan isu dugaan mafia BBM terus berlanjut.
Seperti di Kota Makassar, dikabarkan ada belasan titik aksi unjuk rasa yang dilakukan mahasiswa dan serikat buruh. Mereka semua turun menolak kebijakan pemerintah itu.(*)