Rektor Nobel Indonesia Dorong Dosen PPs Wujudkan World Class University

Kamis, 06 Oktober 2022 | 17:55 Wita - Editor: Andi Nita Purnama - Reporter: Agung Eka - Gosulsel.com

MAKASSAR, GOSULSEL.COM – Jelang perkuliahan perdana, Nobel Indonesia menggelar Rapat Dosen Program Pascasarjana (PPs) tahun ajaran 2022/2023, Kamis (06/10/2022). Bertempat di Ballroom Nobel Convention Center, Jalan Sultan Alauddin, Kamis (06/10/2022).

Rapat yang berlangsung sekira pukul 09.00 WITA itu, dihadiri Rektor Institut Teknologi dan Bisnis Nobel Indonesia, Badaruddin. Turut hadir Pembina Yayasan Pendidikan Nobel Makassar, Mutiawan M. Handaling, hingga Direktur PPs Magister Manajemen, Maryadi.

pt-vale-indonesia

Rektor Nobel Indonesia, Badaruddin dihadapan dosen menyebut, dalam Rencana Strategi (Renstra) di periodenya adalah penciptaan Excellent Academic Culture atau kultur akademik yang luar biasa.

Kultur akademik yang luar biasa sendiri menurutnya mencakup pangkat, proses pembelajaran, penelitan hingga pengabdian.

“Karena tujuan kita mau mencapai world class university, kita tidak bisa mencapai world class university kalau dasar ini gak terpenuhi,” tegasnya.

Untuk merealisasikan itu, kunci utamanya ada di dosen Nobel itu sendiri. Namun, yang pasti sejumah kerangka untuk menunjang world class university, perlu ada beberapa hal yang perlu dipahami dan ditekankan oleh dosen.

Misalnya, kata dia, mengupgrade keilmuan. Juga menciptakan perkuliahan yang satu frekuensi antara dosen dan Mahasiswa.

Sementara itu, Pembina Yayasan Pendidikan Nobel Makassar, Mutiawan M. Handaling mengatakan harapan pihaknya ialah para dosen agar terus meningkatkan kemampuannya dibidang Teknologi. Sebab saat ini zamannya digitalisasi.

Tak itu saja, fitur e-learning yang telah difasilitasi menjadi atensi khusus buatnya. Menurutnya, sejumlah dosen PPs belum memaksimalkan fasilitas ini sehingga menurutnya sia-sia jika tidak dioptimalkan.

“Kalau kita tidak update (perbaharui) keilmuan kita dibidang teknologi, nanti jadi blunder juga. Institusi kita sudah berubah nama menjadi Institut Teknologi dan Bisnis tapi kita masih manual aja dalam berinteraksi dengan rekan mahasiswa,” tukasnya.(*)


BACA JUGA