Dibangun di Januari 2023, Begini Konsep Wisata Cimory Dairlyland di Gowa

Rabu, 14 Desember 2022 | 19:16 Wita - Editor: Andi Nita Purnama -

BOGOR, GOSULSEL.COM — Pembangunan objek wisata Cimory Dairyland di Kabupaten Gowa akan segera dikerjakan di Januari 2023 mendatang. Pengerjaan objek wisata ini akan dilakukan oleh PT Wisata Sapta Pesona (WSP) dengan target pembangunan rencananya akan berjalan 8 hingga 9 bulan kedepan, atau selesai pada September atau Oktober 2023 mendatang.

Pembangunan Cimory Dairyland di Kabupaten Gowa yang berlokasi di Kecamatan Parangloe ini, direncanakan menggunakan lahan sekitar 6 hektare (Ha). Hanya saja, untuk saat ini baru sekitar 4,2 hektare lahan yang berhasil dibebaskan.

pt-vale-indonesia

“Untuk luas lahan yang saat ini baru 4,2 hektare yang di ambil atau dibebaskan. Tapi kalau untuk total kita rencana akan gunakan sekitar 6 hektare,” ungkap Manager Farm PT Sumber Cita Rasa atau General Manager Cimory Dairyland Puncak Alam Dadang Suryana, Selasa (13/12/2022) kemarin.

Ia menambahkan, nantinya di atas lahan 6 hektare tersebut rencananya akan dibangun konsep wisata dan pembuatan susu sapi segar. Konsep ini seperti yang ada di Cimory Dairyland Puncak, di Kota Bogor, Jawa Barat.

Selain itu akan dibangun juga wisata mini zoo yang telah dilengkapi dengan restoran, dan mini factory sebagai tempat pengolahan susu sapi. Pembangunan mini factory itu sendiri nantinya akan berkolaborasi dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gowa.

Sementara untuk susu sapi sendiri nantinya akan bergantung pada jumlah sapi yang disiapkan oleh Pemkab Gowa. Sapi tersebut rencananya akan didatangkan langsung ke Gowa oleh Kementerian Pertanian RI sebanyak 200 ekor.

“Produk susu yang diproduksi nantinya dengan nama Malino Milk, ini yang akan dibuat. Ini sudah dibuatkan brandnya. Kita target bisa membuat 4 hingga 6 ton perhari,” jelasnya.

Untuk pembangunan dan pengoperasian objek wisata ini, nantinya akan mempekerjakan warga lokal. Bahkan, untuk memenuhi pasokan pengelolaan seperti mini zoo, nantinya akan menggunakan hasil bumi dari warga setempat.

“Warga setempat akan dicari menjadi pekerjanya, itu sekitar 80 persen. Termasuk untuk kebutuhan makanan hewan di mini zoo nya nanti itu akan kita datangkan dari petani atau masyarakat lokal yang ada,” jelas Dadang lagi.

Sementara Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan mengatakan lahan pembebasan yang nantinya dipakai adalah milik Cimory Dairyland sendiri. Pihaknya telah berkoordinasi dengan Badan Pertanahan Nasional (BPN) soal masalah pembebasan lahan dan telah dilakukan pengecekan sebelumnya.

“Lahan yang akan dibangun Cimory itu dibeli oleh pihak Cimory menjadi milik sendiri. Sebab, manajemen tidak mau jika tanah pemerintah makanya dibeli. Sebab takut nantinya ada kebijakan lain tiba-tiba,” ucapnya.

Olehnya, untuk urusan pembebasan lahan telah selesai. Termasuk tanah garapan yang sudah di garap beberapa tahun, ini sudah diberikan rekomendasi.

“Sekarang sisa menunggu sertifikat pemilikan tanah terbit dari BPN,” katanya.(*)


BACA JUGA