MAKASSAR, GOSULSEL.COM – Al Hidayat Syamsu resmi mengajukan diri sebagai Bakal Calon (Balon) Anggota DPD RI Wilayah Pemilihan Sulawesi Selatan (Sulsel). Ia telah menyetor dokumen dukungan minimal untuk maju di pusat.

Penyetoran dokumen ke KPU Sulsel ini berlangsung di Hotel Mercure, Kamis (29/12/2022). Bersama tim, ia menyetor sebanyak 6.245 kartu tanda penduduk (KTP) dari 18 sebaran kabupaten kota yang ada di Sulawesi Selatan.

“Untuk cadangan kami siapkan 2000 dokumen. Daerah yang terbanyak itu ada di Gowa dan Makassar,” kata Balon Admin Al Hidayat Syamsu, Irsadi.

Al Hidayat Samsu yang juga Anggota DPRD Kota Makassar ini menyampaikan, untuk tahapan verifikasi syarat dukungan, dirinya sudah mempersiapkan sebanyak 6000 lebih. Bahkan, ia mengaku punya persiapan matang untuk tahapan selanjutnya.

“Kemudian ada cadangan sudah 2000 apabila ada verifikasi berikutnya. Dalam satu bulan kami bersama teman-teman semua keliling sehingga kami mendapatkan 8000 surat dukungan KTP maupun form,” ujarnya.

Maju sebagai Anggota DPD, Al Hidayat Syamsu ini mengaku hanya mengikuti hati nuraninya. Dukungan keluarga dan teman juga terus mengalir.

“Ini adalah keputusan secara sadar kami untuk memikirkan bekerja untuk rakyat Sulawesi Selatan. Artinya kami melihat di DPD RI selama ini tidak ada keterwakilan anak muda. Semuanya senior-senior politisi,” ungkapnya.

Legislator termuda di DPRD Kota Makassar, mengaku bahwa pemilih kalangan pemuda di Sulawesi Selatan saat ini berada diangka 54 persen. “Oleh karena itu Sulsel adalah rumah kita. Siapa pun mereka. Mau dia muda, kaya maupun dia orang tua, mau dia kaya maupun miskin siapa pun mereka, kita akan bekerja untuk mereka,” terangnya.

Karena itu, pria kelahiran Ujung Pandang tahun 1995 ini berharap masyarakat Sulawesi Selatan bisa mengantarkan dirinya menjadi senator termuda di DPD RI. Sebab, belum ada keterwakilan anak muda sebagai senator DPD RI.

“Kami hadir disini bukan hanya posisi, uang, pengalaman, power di DPD itu. Kami disini Inginnya ingin bekerja untuk Sulawesi Selatan ke depannya. Jadi itu adalah alasan hal mendasar kita,” tegas alumni Universitas Negeri Makassar ini.

“54 persen dari kami melihat di DPD itu belum pernah ada anak muda disana. Artinya belum pernah kemudian ada menyuarakan terkait anak muda. Kami hadir sebagai generasi yang sandwich, tengah diantara generasi yang di bawah anak muda itu,” tandas Al Hidayat Syamsu.(*)

---