Kembangkan Karir Dosen, LP3M Nobel Indonesia Susun Roadmap Penelitian

Jumat, 17 Februari 2023 | 15:44 Wita - Editor: Dilla Bahar - Reporter: Agung Eka - Gosulsel.com

MAKASSAR, GOSULSEL.COM – Lembaga Penelitian, Publikasi dan Pengabdian Masyarakat (LP3M) Nobel Indonesia menggelar kegiatan bertajuk “Strategi Penyusunan Roadmap Penelitian dan Penulisan Artikel Ilmiah Berkualitas untuk Pengembangan Karir Dosen”.

Agenda tersebut berlangsung di Ballroom Nobel Convention Center, dan dihadiri langsung oleh puluhan dosen internal, Kamis (16/02/2023). Tak itu saja, turut hadir dua pemateri yakni, Prof Akhmad, serta Aditya Halim Perdana Kusuma.

pt-vale-indonesia

Kepala LP3M Nobel Indonesia, Fitriani Latief berujar, inti agenda ini menyasar pada peningkatan kompetensi kinerja dosen utamanya dibidang penelitan dan publikasi. “Harapannya, agar Dosen lebih berkontribusi pada indikator kinerja utama perguruan tinggi dan Akreditasi Institusi dan prodi,” ujarnya.

Tujuan lainnya, kata Fitri adalah peningkatan jabatan fungsional dosen pada dharma penelitian dan publikasi.

Sementara, Prof. Dr. Akhmad, S.E., M.Si dalam arahannya menyampaikan, salah satu strategi penyusunan roadmap ialah harus memperhatikan visi misi dari Nobel Indonesia. “Jadi kita tidak bisa keluar dari situ, dari pemerintah dari internal kita visi misi mau dibawa kemana, tapi penelitian kita harus mengarah kesana juga untuk mencapai tujuan itu, jadi harus diperhatikan,” katanya.

Selanjutnya, kata Prof Akhmad ialah pendanaan. LP3M patut memperhatikan berapa anggaran yang disediakan oleh institusi. Sebab hampir semua perguruan tinggi swasta di Sulsel terbilang sangat kecil, sehingga diharapkan hal ini menjadi atensi khusus.

Kemudian strategi lainnya yang perlu dihatikan, kata dia adalah sumber daya dosen, “Jadi multidisiplin kita mnghindari kalau tidak ada jaringan diluar. Karena rata-rata disini satu disiplin itu kelemahanya biasanya institut atau sekolah tinggi karena multidisiplin agak susah biasa kadang kalau pengabdian masyarakat itu jauh lebih susah, dia butuh multidisiplin. Jadi kalau misalnya kita mengkaji tentang ilmu pertanian itu harus ada ahli pertanian didalam. Itu yang harus diperhatikan,” tukasnya. (*)


BACA JUGA