Jokowi Target 2024 Kemiskinan Ekstrim Nol Persen, Begini Strategi yang Diterapkan Gowa
GOWA, GOSULSEL.COM-Presiden RI, Joko Widodo menargetkan tahun 2024 kemiskinan ekstrim di Indonesia turun hingga nol persen.
Menanggapi arah dari Presiden Joko Widodo itu, Pemkab Gowa tahun ini fokus untuk melakukan Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (P3KE).
Percepatan penanggulangan kemiskinan ini dimulai Pemkab Gowa dengan membentuk Tim Koordinasi Penanggulangan kemiskinan (TKPK).
Tim ini diharapkan dapat berkoordinasi untuk merumuskan kebijakan penanggulangan kemiskinan yang tepat sasaran.
Selain itu, Pemkab Gowa juga mempunyai strategi dalam penuntasan kemiskinan. Diantaranya dengan mengembangkan usaha UMKM.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Gowa, Sujjadan mengatakan strategi kebijakan pemerintah untuk menindaklanjuti P3KE ada tiga.
Yang pertama kata dia, menekan beban pengeluaran masyarakat miskin dengan cara memberikan bantuan sosial dan jaminan sosial terpadu berbasis rumah tangga, keluarga atau individu.
Kedua, meningkatkan kemampuan dan pendapatan masyarakat miskin, memberikan jaminan pengembangan keberlanjutan usaha ekonomi makro dan kecil dengan melakukan program pemberdayaan masyarakat dan penguatan usaha mikro dan kecil.
Selanjutnya, ketiga melakukan sinergitas kebijakan dan program penanggulangan kemiskinan yakni memberikan bantuan melalui program lain yang secara langsung atau tidak langsung yang dapat meningkatkan kegiatan ekonominya.
Pada tahun 2022 target anggaran percepatan kemiskinan ekstrem Kabupaten Gowa lebih besar dibanding tahun 2023.
“Pada 2022 target anggaran percepatan kemiskinan sebesar Rp571.975.844.237. Kemudian yang terealisasi sebesar Rp554.684.194.970, sementara di 2023 target anggarannya sebesar Rp265.881.742.730,” jelasnya.
Untuk diketahui, di Kabupaten Gowa berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) setempat, angka kemiskinan berhasil turun di dua tahun periode.
Pada periode 2021 angka kemiskinan mencapai 7,54 persen, angka tersebut dampak ekonomi anjlok akibat pandemi Covid-19. Hanya saja di 2022 berhasil pulih dan berhasil menurunkan angka kemiskinan 7,36 persen.
Estimasi penduduk miskin ekstrim berdasarkan presentase juga mengalami penurunan.
Pada periode 2021 mencapai 1,32 persen atau mencapai, sementara pada periode 2022 turun 1,15 persen. Kemudian berdasarkan presentase jumlah jiwa itu mencapai 10,29 persen pada 2021 dan menurun 9,06 pada 2022. (*)