Bosowa School Makassar Ajak Siswa Peduli Lingkungan
MAKASSAR, GOSULSEL.COM – Bosowa School Makassar dan Sekolah Alam Bosowa menggelar kegiatan “Bosowa School Green Festival 2023”. Kegiatan ini mengajak siswa peduli lingkungan sejak dini.
Gerakan peduli lingkungan ini dikemas dengan rangkaian acara kegiatan talkshow dan lomba edukatif dengan tema “Small Acts to Change the World”. Kegiatan ini dihadiri oleh siswa tingkat sekolah dasar se-Kota Makassar yang berlangsung di Sekolah Alam Bosowa pada 11 dan 12 Maret.
Ketua Panitia, Suci Lestari menjelaskan bahwa tujuan kegiatan ini untuk menumbuhkan rasa cinta kepada alam. Adapun dengan memberikan edukasi kepada para generasi muda bagaimana cara menjadi agen peduli lingkungan mulai dari lingkungan sekitar yaitu dari rumah dan sekolah.
“Seluruh kegiatan kami sesuaikan dengan tema, harapannya setelah mengikuti Green Festival anak-anak dapat menunjukkan aksi nyata sikap peduli lingkungan,” ujarnya.
Lomba yang dilaksanakan pada hari pertama ialah lomba menggambar dan lomba pidato Bahasa Indonesia. Adapun temanya “Peduli lingkungan” yang diikuti oleh puluhan siswa se-Kota Makassar.
Selanjutnya, peserta kegiatan diberikan edukasi pelestarian lingkungan dalam Environmental Talkshow oleh Azwar Azhar selaku Kepala Bidang Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau Dinas Lingkungan Hidup Kota Makassar. Kemudian Muhammad Syukron Makmun (Urban Farmer) yang membawakan materi “Sinergitas Pemerintah dan Sekolah dalam Menghadapi Permasalahan Lingkungan di Kota Makassar”
Pola hidup ramah lingkungan dapat dilakukan sedini mungkin melalui kebiasaan menanam tumbuhan di lingkungan sekitar rumah dan sekolah, mengurangi sampah plastik, memilah sampah sesuai jenisnya. Juga mengolah sampah daur ulang menjadi barang yang dapat digunakan kembali.
“Penting untuk mulai peduli dari sekarang, mulai dari diri kita sendiri kemudian kebiasaan baik ini dapat ditularkan kepada orang-orang disekitar,” jelas Azwar.
Selain itu, edukasi juga dilakukan dengan kegiatan Dongeng Lingkungan Hidup oleh Heru selaku pendongeng nasional. Ia membawakan cerita dengan judul”Monster Sampah” sebagai penguatan mencintai lingkungan melalui pendekatan storytelling.
Seluruh kegiatan ini sebagai upaya dalam menjawab perkembangan tantangan permasalahan lingkungan melalui edukasi dengan harapan siswa dapat menjadi agen aktif dalam melestarikan lingkungan. (*)