MAKASSAR, GOSULSEL.COM — Komunitas Pengusaha Tangan di Atas (TDA) Makassar 8.0 membentuk TDA Club Kuliner untuk mewadahi para pengusaha di bidang kuliner. Seremoni pembentukannya pun berlangsung di Nipah Park, Jumat (29/09/2023).

Seremoni itu dihadiri oleh Koordinator Divisi TDA Club Hidayat Rizal, Koordinator Divisi Marketing Komunikasi dan Relasi Media TDA Makassar Hasdar Haedar, Wakil Ketua TDA Makassar 8.0 Fahrurazi Erman, dan sejumlah member TDA.

Koordinator Divis Marketing Komunikasi dan Relasi Media, Hasdar Haedar menyampaikan Club Kuliner ini hadir seiring banyaknya pengusaha kuliner di TDA Makassar. Untuk itu perlu ada forum tersendiri.

“Bisa dibilang di atas 50 persen yang berbisnis kuliner. Oleh karena itu ini butuh difokuskan, agar mereka mendapat update informasi atau edukasi terkait bisnis kuliner,” ujarnya.

TDA Club Kuliner sebelumnya telah diwacanakan pada kepengurusan TDA Makassar 7.0. Hanya saja, baru kali ini bisa dibentuk.

Ia berharap pembentukan club baru ini makin membuat pengusaha TDA Makassar yang bergerak di bidang kuliner semakin berkembang.

“Saya harap member aktif ikut kegiatan yang akan dilaksanakan TDA Club Kuliner nantinya,” pungkas pemilik bisnis Lazuna Chicken ini.

Sementara itu, Koordinator Divisi TDA Club, Hidayat Rizal menjelaskan club kuliner akan mempunyai sejumlah agenda rutin. Utamanya dalam menekan pengembangan bisnis.

“Silakan dimanfaatkan ke depan. Ini previllage teman-teman yang bergabung di TDA. Sehingga bisnis bisa ikut naik,” ujar Hidayat.

TDA Club Kuliner ke depan juga akan menghelat event kuliner yang bisa mendongkrak bisnis member. Seperti pesta wirausaha.

Wakil Ketua TDA Makassar 8.0 Fahrurazi Erman menjelaskan, komunitas ini berdiri karena kepedulian pengusaha untuk membentuk wadah, memberikan lingkungan positif kepada mereka yang sedang membangun dan memperbaiki bisnisnya agar bisa bertumbuh.

Fahrurazi menambahkan salah satu pintu masuk TDA adalah melalui TDA Club ini, khususnya bagi yang punya minat yang sama, ingin berkolaborasi, dan tumbuh bersama. Oleh karena itu tidak ada istilah kompetitor dalam komunitas ini.

“Di TDA kita tidak berbicara kompetitor, tapi kolaborasi. TDA dibikin untuk bermanfaat kepada orang banyak, khususnya pelaku usaha,” tutup Fahrurazi.(*)

---