Dinas Tanaman Pangan Gowa Bagikan 850 Unit Pompa Air ke Petani
GOWA, GOSULSEL.COM — Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Gowa membagikan 850 unit pompa air sebagai upaya dalam membantu petani di musim kemarau.
Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Gowa, Fajaruddin mengatakan bahwa, bantuan pompanisasi 850 unit ini disebar ke
masing-masing kecamatan.
“Bantuan pompanisasi ini terbukti bisa membantu warga yang kekurangan air, sawah warga yang kekurangan air bisa kita aliri sawahnya,” katanya beberapa waktu lalu.
“Kalau pun ada masyarakat yang sudah menanam padi dan kekurangan air, kita lakukan pompanisasi mencari sumber air kemudian kita aliri sawahnya,” sambungnya.
Selain bantuan pompanisasi, pihaknya juga akan membuat sumur-sumur bor di wilayah yang dianggap mengalami kekeringan di musim kemarau tahun ini.
Fajaruddin mengaku, pihaknya saat ini sedang mendata empat titik wilayah yang di rasa mengalami kekeringan dan akan dibuatkan sumur bor.
Dia menyebutkan, ada empat titik wilayah yang akan dibuatkan sumur bor. Sebab, masyarakat di wilayah tersebut sudah menanam padi tapi kondisi tanah retak-retak atau kering.
“Wilayah pertama itu di Desa Julubori Kecamatan Pallangga. Sawah petani disana itu sudah retak-retak, sehingga perlu ada sumur dengan pompanisasi,” katanya.
“Selama ini kita sudah lakukan pompanisasi. Sekarang kita tambah lagi supaya banyak lagi sawah yang bisa dialiri,” sambungnya.
Wilayah kedua lanjut Fajaruddin yaitu di Dusun Borongloe. Persawahan petani di wilayah tersebut juga mengalami kekurangan air.
Selain membantu masyarakat petani mengaliri air ke persawahan, pembuatan sumur-sumur bor ini juga diperuntukkan untuk kebutuhan air bersih.
Sumur bor untuk kebutuhan air bersih bagi masyarakat ini akan dibuat di dua titik. Yaitu di Dusun Bollangi 4 dan Dusun Bollangi 2.
“Di lokasi ini kebutuhan air bersih masyarakat termasuk kebutuhan air untuk tanaman hortikultura dan padi. Itu kemarin laporan dari Kades setempat masyarakat disana mengambil air bersih dari dusun lain,” kata Fajaruddin.
“Empat titik ini yang sementara di kita. Mungkin ada tambahan lokasi lain. Ini sudah kita laporkan ke dinas PU sebagai holding sektor karena pengerjaan sumur bor ini akan dilaksanakan melalui program Dana Bantuan Tidak Terduga (BTT),” sambungnya.
Fajaruddin menambahkan, dengan program pembuatan sumur-sumur bor dan pompanisasi ini bisa berjalan, maka diharapkan bisa mengantisipasi kekurangan air bagi masyarakat.(*)