Figur Potensial Maros Untuk DPR RI Menyisakan Dua Nama

Minggu, 04 Februari 2024 | 14:59 Wita - Editor: Dilla Bahar - Reporter: Muhammad Yusuf - GoSulsel.com

MAROS, GOSULSEL.COM – Analis politik Nurmal Idrus baru-baru ini menyebut daerah pemilihan (Dapil) Sulawesi Selatan (Sulsel) dua sebagai dapil neraka. Hal itu menyusul sejumlah tokoh potensial yang digadang-gadang memiliki basis suara yang kuat untuk menyalip petahana. Minggu (4/2/2024).

Seperti di Kabupaten Maros, dari sekian banyak putra daerah yang maju untuk mendapatkan kursi di DPR RI, kini hanya menyisakan dua nama saja. Keduanya adalah Nurhasan dan Hatta Rahman.

pt-vale-indonesia

Kehadiran keduanya dikatakan Nurmal memiliki basis jelas di Kabupaten Maros dengan jumlah DPT yang cukup besar. Terlebih lagi di Kabupaten ini belum memiliki perwakilan di DPR RI.

“Petahana Andi Yuliani Paris tak memiliki pesaing berat pada pileg 2019, namun pada pileg 2024, Yuliani dipepet oleh Nurhasan yang punya basis suara di Kabupaten Maros,” kata Nurmal Idrus.

Hal serupa juga berlaku di internal PPP, mantan Bupati Maros Hatta Rahman dinilai mampu meraup dukungan suara yang signifikan. Sehingga, digadang-gadang akan bersaing ketat dengan petahana M. Aras.

Nurhasan sendiri selain memaksimalkan basis suara di Kabupaten Maros, juga aktif melakukan sosialisasi di delapan Kabupaten lainnya di dapil Sulsel dua. Berbeda dengan Hatta Rahman yang kabarnya hanya fokus menggarap pemilih di Kabupaten yang pernah dipimpinnya selama 10 tahun.

Bahkan potensi kedua putra daerah Maros tersebut disambut baik oleh masyarakat Maros yang sudah sangat lama ingin memiliki perwakilan di DPR RI.

Sementara untuk partai Golkar, dinilai berpeluang meraih dua kursi. Enam figur partai beringin itu dianggap memiliki kekuatan yang merata.

Misalnya, Syamsuddin Hamid, yang saat ini menargetkan 80 sampai 90 ribu suara di Kabupaten Pangkep. Ada mantan walikota Parepare Taufan Pawe yang saat ini memimpin DPD Golkar Sulsel. Ada Andi Fashar Padjalangi, Andi Rio dan Nurdin Halid yang juga bersaing sangat ketat di Kabupaten Bone dan mantan wakil Bupati Supriansa yang bekerja maksimal di Kabupaten Soppeng.

“Pemerataan di setiap partai itu berimbang. Kekuatan antara petahana dan penantang cukup seimbang,” jelasnya.


BACA JUGA