Gelar PORBANK Sulsel, BI Ajak Perbankan Sehat Merdeka Tanpa Judol dan Pinjol Ilegal

Sabtu, 03 Agustus 2024 | 13:30 Wita - Editor: Andi Nita Purnama - Reporter: Agung Eka - Gosulsel.com

MAKASSAR, GOSULSEL.COM — Bank Indonesia (BI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) bekerjasama untuk mengedukasi masyarakat dalam rangka pencegahan dan pemberantasan judi online (judol) dan pinjaman online (Pinjol) ilegal.

Salah satu wujud edukasi tersebut dilakukan melalui Pekan Olahraga Perbankan Plus (PORBANK Plus) Sulawesi Selatan (Sulsel) 2024 yang secara resmi dibuka di Gedung Bank Indonesia Provinsi Sulsel, Sabtu (03/08/2024).

pt-vale-indonesia

Melalui kegiatan ini, BI, OJK, dan LPS mengajak seluruh Penyedia Jasa Pembayaran (PJP), lembaga keuangan, dan stakeholder terkait untuk turut aktif dalam upaya pemberantasan judi online.

Dalam sambutannya, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulsel, Rizki Ernadi Wimanda mengatakan bahwa beberapa modus fasilitasi judi online terjadi melalui penggunaan rekening simpanan hingga top up melalui QRIS dan e-wallet.

“PJP dan lembaga keuangan di Sulawesi Selatan juga diharapkan dapat berperan lebih jauh dengan cara pemblokiran rekening atau kanal pembayaran yang dicurigai sebagai sarana judi online serta turun langsung mengedukasi nasabah dan masyarakat,” ujarnya.

Data PPATK menunjukkan bahwa 79% pelaku judi online berasal dari masyarakat berpenghasilan rendah dengan rata-rata transaksi Rp100.000. Pelaku tersebut didominasi oleh penduduk usia 30-50 tahun, dengan faktor pendorong utama adalah kurangnya kesadaran, himpitan ekonomi, serta pengaruh lingkungan atau sosial.

Hal ini tentu sangat mengkhawatirkan dan genting sehingga Pemerintah mengambil langkah cepat dengan menerbitkan Keppres No. 21 Tahun 2024 tentang Satuan Tugas Pemberantasan Perjudian Daring. Satgas ini terdiri dari anggota lintas kementerian dan lembaga, termasuk BI dan OJK, yang bertujuan untuk mengoptimalkan pencegahan dan penegakan hukum judi online secara efektif.

Tidak hanya judi online, sebanyak 4.200 peserta yang terlibat pada kegiatan ini juga diajak untuk menghindari pinjaman online ilegal.

”Judi online ini juga memiliki efek lanjutan, salah satunya pinjaman online illegal,” tambahnya.

Banyak pelaku judi online memanfaatkan pinjaman online untuk mendanai aktivitas perjudian mereka sehingga memperparah situasi finansial dan mengarah pada perilaku kriminal yang lebih serius,” tutur Rizki dalam sambutannya.

PORBANK Plus Sulawesi Selatan 2024

PORBANK Plus yang telah menjadi agenda rutin tahunan kali ini mengangkat tema ”Sehat Merdeka Tanpa Judol” yang juga untuk menyemarakkan HUT RI ke-79. Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, penyelenggaraan kali ini melibatkan kolaborasi berbagai pihak yakni BI, OJK, LPS, Badan Musyawarah Perbankan Daerah (BMPD), Forum Komunikasi Industri Jasa Keuangan (FKIJK), HIMBARA, PERBANAS, dan ASBANDA yang diwakili oleh Bank Sulselbar. Terlihat juga kehadiran beberapa lembaga lain seperti BPK, Kemenkeu, PT Pos Indonesia, PT Pertamina, PT PLN, dan PT Bulog.

Kegiatan Pembukaan PORBANK Plus 2024 diiisi dengan beberapa agenda yaitu Fun Walk 3K, Fun Bike 17.8K, serta Independence Run 7.9K. Lebih lanjut, selama 2 pekan ke depan, ratusan atlet yang terlibat akan berkompetisi di 9 cabang olahraga, yaitu bulu tangkis, tenis meja, basket 3 on 3, e-sport, domino, hitung uang, biliar, dan tenis lapangan eksektif. Lembaga yang memenangkan cabang olahraga terbanyak akan mendapatkan status juara umum dan berhak atas piala bergilir.

Kepala BI Sulsel menekankan agar seluruh atlet menjunjung tinggi aspek sportivitas dan menjadikan ajang ini sebagai kesempatan untuk bersilaturahmi. ”PORBANK Plus ini bukan hanya tentang siapa yang menang atau kalah. Lebih dari itu, ini adalah ajang untuk mempererat tali silaturahmi antar sesama insan perbankan dan seluruh pelaku di industri jasa keuangan di Sulawesi Selatan. Kita semua adalah satu tim besar,” tutup Rizki.(*)


BACA JUGA