OJK Sulselbar: Ekonomi Sulawesi Selatan Tetap Moncer, Tumbuh 4,98 pada Triwulan II
MAKASSAR, GOSULSEL.COM — – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulawesi Selatan dan Barat (Sulselbar) melaporkan pertumbuhan ekonomi di Sulawesi Selatan masih membaik yakni mencapai 4,98 persen pada periode April sampai Juni atau triwulan II
Kepala OJK Sulselbar, Darwisman menyampaikan pertumbuhan ekonomi Sulsel sudah jauh lebih baik ketimbang triwulan pertama. Hanya saja, pertumbuhan di triwulan II itu masih berada di bawah pertumbuhan ekonomi nasional triwulan II-2024 sebesar 5,05 peesen.
Dia berharap tren ini bisa ditingkatkan pada periode berikutnya. “Tentu kita masih ada PR bagaimana ekonomi Sulsel tetap berkualitas dibarengi dengan perbaikan,” ujar Darwisman saat Journalist Update, Kamis (16/08/2024).
.
Pertumbuhan ekonomi Sulsel itu diikuti dengan Pertumbuhan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Sulsel yang terus mengalami peningkatan sejak 2020 hingga 2023 dengan rata-rata pertumbuhan 0,60 persen.
Dia berharap dengan pertumbuhan tersebut dapat meningkatkan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM), mengurangi pengangguran dan stunting.
“IPM pun sudah diatas nasional. Mudah-mudahan kita dapat terus pertahankan dan meningkat,” tambah Darwisman.
Selain itu, OJK Sulselbar juga melaporka Sektor Jasa Keuangan di wilayah Sulsel hingga Juni 2024 terus tumbuh positif secara berkelanjutan dan stabil.
Hal itu dapat dilihat dari total aset perbankan di Sulsel posisi Juni 2024 tumbuh 7,60 persen (yoy) dengan nominal mencapai Rp195,79 triliun, Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh 7,84 persen (yoy) dengan nominal mencapai Rp131,52 triliun, dan kredit yang disalurkan tumbuh sebesar 9,01 persen (yoy) dengan nominal mencapai Rp161,20 triliun.
Terkait dengan inflasi Sulsel, diakui pada triwulan I masih terjadi inflasi, namun pada triwulan II sudah bergerak positif dan memicu inflasi 0,65 persen pada posisi Juli 2024 yang dipicu oleh sektor pertanian.
Sektor pertanian yang menjadi pemicu itu karena musim panen di sejumlah daerah di Sulsel pada periode akhir April hingga Agustus 2024 telah menyumbang deflasi secara year to date (ytd) sebesar 0,65 persen pada posisi Juli 2024. (*)