OJK Mau Pisang Cavendish Jadi Komoditas Unggulan Baru di Wilayah Sulsel

Sabtu, 30 November 2024 | 14:55 Wita - Editor: Andi Nita Purnama -

MAKASSAR, GOSULSEL.COM — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) ingin menjadikan Pisang Cavendish sebagai komoditas unggulan baru di wilayah Sulawesi Selatan (Sulsel). Upaya itu dilakukan melalui program Gemar Budidaya Pisang.

OJK melihat permintaan pasar global terhadap Pisang Cavendish tinggi. Bersama Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel, keduanya menjalankan program Gemar Budidaya Pisang Cavendish untuk meningkatkan produktivitas komoditas ini.

pt-vale-indonesia

“Ini menjadi kesepakatan saat progam ini pertama kali digagas oleh Pj Gubernur Sulsel dimasa Bahtiar Baharuddin di tahun lalu,” terang Kepala OJK Sulselbar, Darwisman beberapa waktu yang lalu.

Progam Budidaya Pisang Cavendish sudah diluncurkan sejak 28 Oktober 2023. Beberapa upaya telah dilakukan diantaranya melalui penyusunan kebijakan dan dan alokasi anggaran pendapatan belanja daerah (APBD), Forum Group Discussion (FGD), sosialisasi dan pendampingan, literasi keuangan, kolaborasi antar stakeholders, serta perluasan program secara masif diseluruh kabupaten dan kota di Sulsel.

“Hingga saat ini sudah berjalan ekosistemnya, makanya ada scale up atau peningkatan skala program di 2025 mendatang. Mulai dari sisi dukungan perbankan, off taker, hingga daerah yang terlibat,” tambah Darwisman.

Selain itu, kata Darwisman, OJK Sulselbar terus memberikan fasilitas kredit kepada para petani Pisang Cavendish. Tercatat 52 petani telah mendapatkan akses pembiayaan dengan total kredit Rp4,95 miliar dan luas lahan 49,5 hektare per Oktober 2024.

Dukungan akses keuangan ini, difasilitasi oleh BPD Sulselbar sebagai bank mitra. Darwisman menyatakan, bahwa sektor pertanian harus menjadi fokus dalam pengembangan ekonomi daerah.

“Kami ingin mendorong sektor pertanian, agar lebih produktif dan kompetitif,” ungkap Mahendra.

Petani yang terlibat dalam program ini, mendapatkan pendampingan teknis dan akses pasar, melalui skema kemitraan dengan offtaker.

Darwisman menambahkan, bahwa luas lahan potensial mencapai 2.262 hektare dan akan terus dikembangkan.

Program ini tidak hanya berfokus pada produksi, tetapi juga memastikan keberlanjutan dan kualitas produk, agar dapat diterima di pasar ekspor. “Kami optimistis Sulawesi Selatan bisa menjadi sentra produksi Pisang Cavendish,” kata Darwisman.

Dengan pengembangan ekosistem yang baik, pemerintah dan OJK berharap sektor pertanian di Sulawesi Selatan dapat tumbuh pesat dan berkontribusi signifikan bagi perekonomian daerah.(*)


BACA JUGA